Pages

Minggu, 04 November 2012

Cinta: Skenario Kehidupan

Kasus 1
Sepasang kekasih. Pria 21 tahun, wanita 18 tahun. Lulusan SMK yang sama. Menikah awal tahun ini. Wanita sudah berbadan dua sejak bulan kemarin. Wanita sering merasa kesepian akibat ditinggal kerja lelakinya. Mesra di sosmed selalu jadi hal utama.
Kasus 2
Sepasang kekasih. Pria 23 tahun, wanita 22 tahun. Mahasiswa fisip dan mahasiswi fib semester akhir di kampus terbaik di Indonesia. Belum memikirkan untuk menikah. Menjadikan pasangannya sebagai partner in crine dengan membuat event-event kecil berdua penuh surprise hampir tiap minggu. Tidak suka bermesraan di depan umum.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta pasangan-pasangan tersebut? itulah skenario kehidupan. Dan skenario itu yang selalu membikin saya hobi berkepo :P

Rabu, 24 Oktober 2012

Pengejar Kata yang Sangat Sensitif itu Mungkin Lupa

Ada satu sifat berupa kata, tingkat iritasinya bila diperdengarkan untuk saat ini (menurut saya) hampir mendekati sensitifitas Indonesia terhadap isu SARA. Kata ini sering terjadi pada orang sekitar kita. Mungkin juga kita termasuk pengejarnya. Ciri-ciri pengejarnya adalah pengejar biasanya memperlakukan kata itu sebagai tujuan, namun hanya sebagai hadiah tambahan  yang datang sendiri dari perilakunya. Pengejar biasanya memiliki ambisi yang begitu semerbak di antara yang lain.
Tergiurnya dengan pengakuan sosial setinggi-tingginya merupakan penyebab utama diinginkan satu kata ini. Dengan kata ini, dijamin pemiliknya memiliki kekontrasan yang absolut antara ada dan tiadanya. Segala tindak-tanduk pemilik kata ini akan terekam baik di antara orang lain. Tentu saja, semakin banyak yang mengingat semakin tebal kata ini dimiliki
Para pengejar kata  ini biasanya lupa: semakin di atas, semakin angin bertiup kencang. Akhirnya dengan segala hal yang bisa menutup angin itu;baik buruk atau baik dilakukan saja. Dan kapan hal ini berakhir? tiada yang tahu pasti.

Apakah kau tahu apa kata yang aku maksud? Bila kau tahu, jaga kata itu baik-baik, jangan kau pamerkan pada siapapun. Anggap ini rahasiaku yang kubagi kepadamu.

(dari sebuah renungan bersama Bagus dan Intan di Kehidupan Senja. Lagi-lagi ia mengajariku kehidupan)

Selasa, 23 Oktober 2012

Dan Pandangan Anak SMA tentang Mahasiswa adalah...

Blok satu telah usai, blok dua sekarang masuk di minggu ke dua. Blok dua kali ini daur hidup: termasuk didalamnya embriology yang tidak lain tidak bukan adalah bab yang sejak dulu aku amini sebagai blok paling mantabb waktu sma (meski di sma cuman ketemu sekilas aja)
Eh sebenernya kita bicarain ini gak sih?
Tenang aja kok, kali ini aku ingin bercerita tentang anak SMA. Jadi,ketika belajar embriogenesis di laptop, tiba-tiba pengen group walking (di facebook) tentang group anak SMA yang mau ikut snmptn. Dan peristiwa haru biru itu terjadi: memutar memori beberapa bulan silam pas masih jadi anak SMA.
Waktu SMA dulu, apalagi pas bulan awal kelas 12, pasti masih egosentris. Kuliah harus di PTN nomer satu lah, jurusan harus yang menunjukkan intelektual pemuda sebenar-benarnya lah. Pokoknya yang dicari adalah harga diri dan status sosial setinggi-tingginya.
Dan ketika ego itu masih menyebar kesegala arah muncul pertanyaan: Bagaimana sih sebenernya mahasiswa itu?
Dan tak perlu waktu lama untuk merenungkan jawaban pertanyaan itu. Sekitar beberapa minggu setelahnya, di antara jadwal kelas 12 yang terpadatkan, masih ada kesempatan buat melihat bagaimana mahasiswa sesungguhnya ketika aku mengikuti lokalatih esai Kekerasan, Perdamaian, Keindonesiaan di Depok 26-29 Januari 2012 (kalau nggak salah sekitar 88 hari menuju UAN) di sini aku bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, baik PTN maupun PTS
Salah satu peserta mahasiswa, kalau nggak salah Mbak Mutiani (Univ Lambung Mangkurat- Banjarmasin) berbisik padaku," Acara kayak gini penting banget buat anak SMA, biar tahu gambaran umum kehidupan anak kuliahan."
Ternyata bener, ketika materi, anak SMA yang terbiasa mendengar materi guru selalu mencatat sedangkan mahasiswa tak cukup itu saja, selalu memberikan  tanggapan, baik pertanyaan dan penyataan di akhir sesi. Dan tidak cukup itu saja, setelah sesi materi habis, pasti selalu dilanjutkan diskusi bebas bersama sepuasnya (kalau nggak salah sampai jam 1 pagi) Paling nggak buat anak SMA, bisa buat pengalaman dengerin bagaimana berdiskusi ala mahasiswa itu.
Foto bareng peserta pelajar, mahasiswa, panitia dan pemateri
Secara sederhana dapat disimpulkan: Tak peduli mahasiswa PTN atau PTS, jurusan apapun yang terpenting adalah bagaimana pribadi itu sendiri. Kebebasan berpikir dan mengungkapkan (juga mempertahankan) pemikirirannya sendiri, Mengembangkan pribadi sebagai tonggak perkembangan kemajuan bangsa., dan tentunya kembali ke tugas awal semua siswa: belajar, meski pengabdiaan masyarakat dan bangsa juga suatu yang urgensi mahasiswa.
Sedikit tambahan yang perlu ditekankan di sini: Cintai almamatermu!

Dan saya, Kardiana Izza Ell Milla, mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Jember semester satu blok dua akan kembali memasuki alam Daur Hidup secara adult learning dan kembali menggali hubungan intens dengan langman edisi 10. Terima kasih



Sabtu, 29 September 2012

30 September

Tanggal ini, empat puluh tujuh tahun setelah itu
Matahari tak kunjung naik
Tanggal ini, dua puluh empat yang lalu
Masih tanda merah, ekonomi musnah
Tanggal ini, lima belas tahun yang lalu
Stigmatisasi para-verbal terhenti
Tanggal ini, lima tahun yang lalu
aku suka sejarah, namun takut
Tanggal ini, satu tahun yang lalu
kenyataan membisuku
Tanggal ini, hari ini
aku tersadar, duka membuatku lupa

Tanggal ini, hari ini
Haruskah aku menyakralkannya?

(kemudian dua burung gagak hitam bersahutan)
dan pertanyaan membuat lahat untuk ia sendiri

Sabtu, 15 September 2012

(Tidak) Hanya Sekedar Nama

If you could change your name, what would you change it to?
Pertanyaan ini sekilas muncul, tanpa ada sebeb yang jelas. Nama; bukan hal dibawa dari lahir, namun terbawa sampai mati. unik sekali bukan?
Bicara soal nama, tak semua orang menganggap nama yang bersanding dengan dirinya sudah cocok. Kebanyakan sih merasa risih sebeb namanya terlalu out of date, misalnya untuk anak yang lahir di era 90-an; atau lebibh sederhananya yang kini sudah masuk umur kisaran 13-22, cukup ganjil bila memiliki nama Lilis, Eny, Ninik atau nama lain yang bakal terlihat keren kalo dipasang buat gadis era 80-an
Kardiana Izza Ell Milla. nama yang susah untuk ditulis. Dibaca pun juga rada susah. Itu namaku, pemberian asli orang tua. Tapi kadang-kadang ada yang mengira nama itu nama pena. Pernah ketika kumpul bareng Kopdar Penulis Malang, ada yang nyeletuk, "Dek Icha nama aslinya siapa sih?"
Namaku yang kurang indonesia juga kadang bikin salah paham. Inget banget ketika aku ada acara di cimanggis depok, beberapa orang yang baca namaku awalnya mengira aku adalah cewek indo. padahal perwujudannya jawa tulen.
Pengalaman baru kembali aku dapat ketika aku masuk bangku kuliah. Namaku kardiana, (kardio=jantung) nah semoga yang ini jadi doa semoga bisa jadi spesialis jantung. amin
Lepas itu juga aku dapat istilah baru. Karena yang punya nama panggil icha di angkatanku ada tiga biji, kadang aku dipanggil kardi. Tapi ternyata kardi menurut anak jember asli punya arti lain: Karepe dhewe (Semaunya sendiri) Pasti temen-temen pada ngakak kalo nyebut itu. Biar deh, emang sifat asliku semaunya sendiri :D
Akhir kata, nama saya udah keren kok! kado pertama yang paling indah dari orang tua kita

Senin, 13 Agustus 2012

Dokter, Fiksi, dan Etika

Anggapan yang saya amini bahwa dokter; dalam hal ini mahasiswa kedokteran tidak bisa melakukan hal lain yang menyimpang dari kesehariannya di tutorial,eksperimen, kuliah dan lainnya. Setelah saya di terima sebagai mahasiswa fakultas kedokteran, hal-hal menyangkut kepenulisan fiksi sedikit demi sedikit saya longgarkan.
Dalam usaha membatasi kegiatan membaca fiksi, saya menemukan novel yang menarik: Seandainya Aku Boleh Memilih karya Mira W.

Novcel ini bercerita tentang cinta segitiga antara seorang mahasiswi kedokteran bernama Rini , dengan kakak beradik Bandi dan  Harris. Beberapa setting tempat ada di kampus Rini -meski tak di sebutkan di universitas mana- lumayan menggambarkan kehidupan mahasiswa kedokteran mulai dari kelas anatomi, co-asisten, dan lainnya. Disamping banyak istilah kedokteran yang dipakai dalam novel ini, cerita yang disajikan amat kompleks. Tak heran bila novel ini akhirnya diangkat oleh indika picture menjadi drama seri 26 episode berjudul cinta yang tayang di tahun 1999

Novel kedua yang saya baca addalah novel Mira W yang berjudul Matahari di  batas cakrawala. Rupanya Mira W  lagi-lagi terinspirasi kehidupannya sehari-hari yaitu tentang Dokter. Novel ini menceritakan tentang Wita, gadis kota yang menikah dengan dr. Irwan, seorang dokter muda yang dinas di pukesmas kecil di sumatra.

Ada 2 hal penting yang saya dapatkan setelah membaca kedua novel itu. Pertama: saya terlalu mengkerdilkan dunia saya. Anggapan saya tentang fiksi dan kedokteran ternyata salah. Mira W justru bisa menulis puluhan novel ditengah kesibukannya sebagai dokter dan justru dari profesinya sebagai dokter beliau mendapat inspirasi yang brilian
Yang kedua tentang etika. Dalam novel Seandainya Aku Boleh Memilih tokoh utama adalah mahasiswi kedokteran yang playfull dan sedikit melawan kebiasaan. Tentu saja berlawanan dengan etika mahasiswa kedokteran tentang berperilaku. Sedangkan dalam novel Matahari di batas cakrawala tokoh utama, dr Irwan melanggar sumpah dokter tentang menghormati insan sejak dalam pembuahan dengan melakukan abortus therapeuticus kepada Aisah.  Akhir cerita, kedua novel ini menyajikan sad ending kepada tokoh utama meski selalu menawarkan masa depan lain sebagai harapan baru.
Kedua novel ini memberi pelajaran yang membekas di benak saya: Dokter, jaga etikamu!

Rabu, 01 Agustus 2012

Hardiknas 2012 di Malang

Kota Malang telah meninggalkan banyak kenangan di benakku. Terakhir kali memakai baju putih abu-abu saat acara peringatan hari pendidikan nasional 2012 di balai kota Malang. Upacara terakhir sebagai siswa SMA dan upacara pertama sebagai tamu undangan. 



Duduk bersama 20 murid berprestasi nasional dan internasional dari kota Malang adalah pengalaman yang berharga untuk saya .

Sabtu, 14 Juli 2012

Review: Malam untuk Soe Hok Gie

Kalsita, nama yang selalu bergema di telingaku. Nama seorang gadis jawa berwajah cantik yang kemauannya keras, sekeras batu kalsit. Gadis manis yang mampu mengubah sejarah. Gadis yang tak pernah kau temui dalam catatan harian Soe Hok Gie, meski ia mencintainya mati-matian

Ya, Kalsita hanya fiksi
Kalsita,  potret gadis jawa yang tidak mengikuti arus emansipasi Kartini. Gadis yang disukai Soekarno karena kecerdasannya, gadis yang dicintai Letkol Untung sekaligus gadis yang berani merayu Jendral Yani. Hanya untuk pria yang amat dicintainya, Soe Hok Gie

Ya, Kalsita hanya fiksi
Kalsita, ia tak bakal pernah mengira bahwa semua permainannya bakal merubah negerinya. Yang ia tahu hanyalah Soe Hok Gie, lelaki rapuh yang harus ia lindungi. Meski akhirnya ketulusan hati Untung membawa ia pada bom waktu.


Novel fiksi sejarah yang ditulis oleh Herlinatiens ini berjudul Malam untuk Soe Hok Gie. Membaca judulnya membuat kita mengingat tokoh pemuda bernama Soe Hok Gie yang catatan hariannya yang diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Novel ini dibuat dengan acuan buku tersebut. Bisa diduga bahwa setting yang dibuat dalam novel ini adalah tahun 1965, ketika Indonesia sedang terombang-ambing dalam pergantian rezim. Semua tokoh yang kita temui dalam novel ini benar-benar nyata, kecuali Kalsita yang sebenarnya fiksi belaka.
Namun, ditambahkannya Kalsita bukan sembarang sebab, karena tokoh inilah yang membuat novel ini semakin hidup. Penulis sangat halus menyulam kejadian asli dengan kejadian fiksi hingga tak nampak jurang pemisah di antara keduanya. Bagi pecinta sejarah, buku ini mengajak kita untuk sejenak berfantasi tentang peristiwa 1965. Bila kita pernah membaca buku Catatan Seorang Demonstran, kita bakal menemukan kejutan-kejutan di tiap halaman novel ini karena Herlinatiens memberikan sentuhan-sentuhan khusus yang tak pernah kita bayangkan ketika membaca CSD. Sebuah fiksi yang seakan-akan menjadi sebuah sumber sejarah yang telah lama hilang.

Jumat, 13 Juli 2012

Jurusan Paling Horor

Lolos PTN tanpa ujian tulis itu sesuatu banget. Kayak nerima ijazah SMA tanpa ikut ujian nasional. Kalo kata inul daratista kayak sayur tanpa garam, kurang enak kurang sedap. Minggu kemaren waktu penguman snmptn tulis ikut deg-degan, bahkan setelah semua anak udah liat pengumuman tetep ikut deg-degan. gatau kenapa.
Lolos PTN tanpa ujian tulis juga membuat kesempatan nama masuk koran hilang. Kan juga pengen sekali-kali ngeliat nama nampang di koran tanpa harus nulis artikel seperti biasanya. Kelihatannya legit banget
Dan setelah perenungan yang teramat lama, kali ini saya sudah merangking top five jurusan paling horor versi saya sendiri

1. Matematika
Tuh kan, kalian salah. Bukan kedokteran kok yang nakutin. Masa saya disuruh parno sendiri sama jurusan saya sendiri, meskipun iya sih   Matematika menurut saya paling horor. Gimana nggak? matematika yang dulu identik dengan angka ntar ujung-ujungnya kalo udah kuliah angka itu semua berubah jadi huruf. Iya sodara-sodara kita memangkatkan huruf dengan huruf!

2. Arsitektur
Kalo buat anak yang jago ngegambar sih jurusan ini sipil banget. Tapi buat anak yang mengidap sindrom tidak bisa menggaris lurus, ini mimpi buruk. Bisa-bisa semester satu cuman dihabisin buat belajar ngegaris lurus ama bapak ibu dosen. Belum-belum udah horor

3. Sastra Bahasa Inggris
Bahasa inggris sekarang udah ngejamur di mana-mana. Bahkan masuk SD aja sekarang ada tes bahasa inggrisnya. Justru inilah yang nakutin. Bahasa Inggris, kalo cuman pintar tertulis tapi kalo secara oral hap hap hip hap juga ujung-ujungnya makin susah

4. Teknik Sipil
Jangan bayangin kalo teknik sipil ntar kerjanya bakal jadi pegawai negeri sipil. Ini jauh dari itu. Teknik sipil itu kayak mempelajari semua teknik. Saking susahnya. Makanya banyak mahasiswa dibanding mahasiswi. Kalo bagi mahasiswa, jurusan ini pas meski nggak pas diacara per-cuci-mataan. Kalo buat saya sih tetep, hitungannya tuh.. bikin mumi jadi manusia!

5 Nggak Kuliah
Yang kuliah aja banyak yang ujung-ujungnya jadi pengangguran. Apalagi yang nggak kuliah? Horor banget nggak tuh..Eh, tapi yang terakhir ini termasuk jurusan nggak sih? ini ngomongin apa? ya udah, sekian. Kadang kala nulis dengan cara slang kayak gini aneh banget.

Selasa, 26 Juni 2012

Cita-Cita : Krusial Sekaligus Labil

Kata Cita-cita mungkin enteng menurut anak SD kelas satu paling juga nyebut guru, dokter, tentara, pilot dan pekerjaan klise yang lain. Tapi bagi yang mau dan yang telah lulus SMA? denger aja bikin badan meriang persis kena malaria. Apalagi kalo inget milih perguruan tinggi dan jurusan yang bakal berdampak untuk masa depan hingga 30 tahun mendatang. Bikin nangis darah
Dan *ambil standing mic* selama 18 tahun bernafas hal ini juga yang bikin hidup nginjek bumi nggak, melayang di langit juga bukan. Bagaikan jodoh, kalo belum putus tujuh kali belum sip begitu pula cita-cita kalo belum banyak pilihan berasa bagaikan sayur kurang garam kata Inul Daratista: kurang enak dan sedap
Sekedar curcol nih, beberapa cita-cita yang pernah menghantui hidupku antara lain:

1. SD kelas satu
kalo waktu SD sih, simple aja. Jawab aja dokter. Belum tau sih kalo bukunya kedokteran minimal kayak bukunya Harry Potter. Lagipula di TK dulu diajarin pekerjaan cuman gitu-gitu doang. Mana tau kalo pejabat   penghasilannya gede
gara-gara pengen main barbie ini nih..

2. SD kelas tiga
Udah ada kenaikan dikit: pengen jadi wartawan. Kayaknya seru bisa jalan-jalan ke Jepang, Hongkong, Aussie, Eropa tanpa bayar dan malah dibayar! tapi lama kelamaan pudar gara-gara takut ditaruh di daerah konsentrasi militer dan tempat ekstrim lainnya
Enak banget ya


3. SMP kelas tujuh
waktu itu lagi demen berat ngedesain baju. Cari refrensi dari majalah remaja, gambar dikit, ditebelin pake drawing pen. Pilih warna yang cocok. Jadi deh. Kayaknya happy ending terus tuh pekerjaan. Gak tau kenapa kok akhirnya banting setir. kayaknya sih gara-gara ga mau kena virus "cucook deh cyinnn"


cucook cyinnn
4. SMA kelas sepuluh, saat diklat PMR
Waktu di acara jalan-jalan malam. Seorang panitia tanya ke aku alasan mau masuk PMR. Aku jawab jadi perawat. Si mbaknya tanya lagi kenapa kok perawat bukan dokter. Alasanku simple: ga ada biaya. Cari aman tuh, soalnya aku tau kalo aku jawab dokter pasti semakin lama introgasinya. Bener juga, si mbaknya diem terus suruh aku ke pos selanjutnya. Sipp
waktu diklat



5. SMA kelas sepuluh sampai kelas sebelas
Lama kelamaan aku kembali kepada hobi awalku waktu SD dulu: menulis cerpen. Berbekal semangat yang terkubur sekian lama aku kembali menulis. Tulisan pertamaku yang dimuat di majalah nasional pertama di bulan februari 2011 semakin menambah semangat disusul tulisan-tulisan kecil lainnya. Jadi pengen jadi masuk sastra aja, terus jadi penulis. Karena itu sempat  pengen masuk kelas bahasa aja, namun kenyataan terlanjur masuk kelas ilmu alam. Lagipula, gara-gara ga pernah jadi jara pertama nulis lomba cerpen lama-lama keinginan itu ilang juga. Apalagi kalo tahu fakultas sastra itu sering bikin acara seni. Wuih, makin terpojok aja.
bikin ga bisa tidur


6. SMA kelas 12 awal
Pertama kali liat buku passing grade. Ternyata heboh sekali. Kalo mau dijurusan yang bergengsi harus siap-siap belajar tanpa berkedip. Saat itu jadi kepikiran masuk kedokteran hewan aja. Kayaknya seru tuh, mainin monyet tiap hari, punya titel dokter pula. Passing gradenya ada di middle end, setidaknya terjangkau untuk seluruh umat. Tapi pada kenyataan lain berbicara: Tokek itu juga hewan. Sekarang lagi musim pula. Bisa-bisa sekarat tiap ada kuliah
uuaaaaaaa unyu bangeett


7. SMA kelas 12 tengah
Namanya juga agak bandel, hampir 100 hari sebelum ujian nasional, nafsu terhadap buku pelajaran semakin melemah, makin cinta sama sejarah Indonesia. Berasa nostalgia waktu SD kelas lima, waktu dapet nilai 100 pelajaran sejarah bisa dapet stiker koleksian. Di tambah lagi saat itu lagi rajin banget bikin esai. Jadilah saat lainnya sibuk belajar aku malah ikutan acara di Jakarta 3 hari. Sepulangnya dari acara, bukannya semakin cinta sejarah, malah semakin minder. Ternyata anak se-Indonesia seumuranku pinter banget debat dan berpendapat. Kalo masuk jurusan satu ini kayaknya belum mampu deh
CSD yang bikin aku pengen masuk FIB UI sejarah- Intelek banget


8. SMA kelas 12 tengah agak akhir
SNMPTN Undangan, hal yang bikin tidur ga bisa tengkurep. Serba salah. Akhirnya setelah bersemedi di dalam mesin cuci, akhirnya terpilih juga: FK Universitas Jember
Berkat doa keluarga dan teman-teman, Alhamdulillah bisa masuk kedokteran, kembali kayak jaman SD.
 Sekarang sudah masuk di sini . Berjuang harus ekstra. Jalan hidup semakin luas. Menjadi dokter tak hanya menghapal kamus dorland yang cihuy tebelnya, tapi juga harus membuka mata bagi masyarakat luas
Inilah tempatku enam tahun ke depan

Sabtu, 02 Juni 2012

My First Hijab


This post is dedicated to my commitment. Okay, after I was accepted in medical faculty through SNMPTN undangan, I decided to wear the hijab. Pray for me: D
I wear over sized blazer with lace detail, black tutu dress, with touch of grey harem pants . I wore black ninja inner and  laced-detail Paris



Whoaa, who is there?



Le me in new style




With My Dizza :*



xoxo,
Kardiana



PS: special thanks for papanda who gave me a huge spirit :D

Kamis, 10 Mei 2012

Most Wanted Book: ACA by KCCI

Apa kegiatanmu untuk mengisi waktu luang? Membaca kah?
Wah *tepuk tangan meriah* berarti rajin dong, sekaligus klasik -___-
30 hari ini harus fokus snmptn, jadi  banyak waktu terbuang buat tidur   les. Padahal masih banyak buku yang belum khatam aku baca. Ada buku Catatan Seorang Demonstran-nya Soe Hok Gie, Totto chan jilid 2, beberapa buku hadiah dari kompetisi esai. Semuanya masih tersimpan rapi dan berplastik
Yah, beginilah nasib jadi manusia *jreng jreng jreng*
Tapi tetep aja aku pengen satu buku ini. Salah satu cerpenku ada di sini lho.. hehehe. Tapi sampai sekarang aku belum pernah megang bukunya. Tetep penasaran sama cerpen pemenang yang lain. FYI, cerpen ini berisi 20 cerpen pemenang lomba cerpen genre remaja yang diselenggarakan KCCI

Harga Rp.44.300 bisa di pesan di leutikaprio.com 
Kalo ada yang punya uang berlebih mohon dibeli. Kalo uangnya masih berlebih, mohon belikan satu buat aku. Hehehe

Ngikutin Arus Pocong

Kemarin jalan-jalan ke toko buku, ngeliat banyak buku-buku bergenre pocong, ngikut arus @poconggg. Jadi keinget sama film di bioskop yang lagi musim muterin pocong. yang lagi idiot sanpai yang lagi kungfu sampai yang perawan -___-
Oke, aku ga bakal ikut arus ikutan nulis pocong-pocong. sumpah MALU!
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Empat detik...
dua ribu dua ratus detik...
baru nyadar kalo aku juga udah ikutan nulis cerpen di buku kumcer bertajuk Funny Pocong and Tuyul Around Us

Buku ini belum di tanganku sampai sekarang
Kumcer ini berisi belasan cerpen tentang humor nyata perhantuan. Alhamdulillah gaada cerita pocong di dalamnya. Judulnya cuman mau mencerminkan kalo kita penulisnya 100% Indonesia asli, meski aku ada keturunan ukraina uzbekistan milan london  jadi pake hantu tradisional Indonesia  (dan ngikut arus-__-)
Overall, kumcer ini berisi cerita keren! bikin perut keroncongan kekocok-kocok geli (katanya penulisnya. hehehe)
Udah di launching Maret lalu, tapi menurut koordinator kumcer baru masuk Gramedia sekitar Mei atau Juni. Harganya cuman tiga puluh ribu doang. Beli semua ya! Biar royaltinya makin gede kami bisa terus bekarya  :D

Sekolah: Lupa Tanggal

Udah lama gak nulis di blog. Sibuk sih *alasan klasik*
hari ini hari apa? tanggal berapa? tahun berapa? aku siapa? anakku mana?
Gara-gara gak sekolah sih, jadi buta kalender. Baru nyadar kalo fungsi sekolah salah satunya adalah mengingat hari.
Btw, jadi keinget masa-masa sekolah. emang udah hampir 20 tahun terlewati. gimana rasanya?
SIP berasa jadi pu yang galau dan ga punya kerjaan
Btw lagi, jadi kangen sekolah. ga peduli sekolah kangen aku apa ga. kangen masa-masa pake seragam putih-putih, putih abu-abu (ini bukan judul sinetron), batik, pramuka yang semakin hari semakin kesempitan. Mungkin di lemari komunitas seragam sekolah pada tari hula-hula, menikmati kebebasan. Selamat ya bro!

Lagi ngebedah folder foto. ketemu foto-foto bareng anak kelas di hari-hari terakhir (ga mau nyebutin detik-detik ntar jadi keinget lks cute yang menghiasi UN). SO SWEET, bikin mata kayak habis ngirisin bawang putih. huhuhu
HUT smansa malang. TNT aka TITITUIT pakai tema pejuang cinta

hari jumat. habis istigosah mau ambil kartu peserta UN

Lab fisika. Baris ketiga kiri deket meja steker. Tempat favoritku yang bikin ngantuk 90 menit

foto buat tugas TI

Senin, 09 April 2012

Final Kompetisi Esai 2: On The Spot

#Edisi 2
Kereta itu emang Indonesia banget. Meski yang eksekutif ternyata pake jam karet juga. Baru sampai jam 6.00 pagi dari jadwalnya jam 4.00. Padahal aku dijemput panitia maksimal jam 7.00. SIP tak ada istirahat bagiku. Sambil mata separuh merem bagaikan pakai  maskara ala smokey eyes, aku menuju shutter busway GOR remaja otista. Ternyata yang bagian jemput udah ada di sana. agak kikuk sih, udah lama ga ketemu sih. Binggung gimana cara nyapa duluan. 
Tujuan pertama cari sarapan di daerah Matraman. Beli bubur ayam berkrupuk warna oranye kayak kembang api : meriah banget!
Sekitar jam 10.00 menuju kontraS di Menteng. Ternyata finalis lain Selly ( SMAN 33 Jakarta) dan Nadya (SMAN 3 Bogor) udah duduk-duduk di depan. Keliatan mereka siap banget buat di wawancarain. Bikin tambah merinding aja

Ngobrol sama Selly (kiri) Nadya (kanan) sambil nunggu wawancara


 Tanpa menunggu waktu lama, panitia memberi kertas undian. Aku dapet urutan ke 3. Makin runyam deh. Selly dan Nadya yang udah selesai wawancara terlihat enjoy banget. Kata mereka sih santai banget. Tapi sesantai-santainya wawancara itu bagi aku sesuatu nakutin banget. Aku tegesin kalo aku masih trauma wawancara paper kemarin! dan alhasil wawancaraku lagi-lagi ancur. Aku ga bisa ngilangin gerogi yang udah terlanjur ngikutin. Ya sudah lah lupakan. Sambil nunggu pengumuman, baca buku detik-detik biologi. keluar jalan-jalan bentar menikmati rumah-rumah di sekitar kontraS yang rindang dan begitu seterusnya
Iseng foto kucing di kontraS
Makan siang yang bikin kucing-kucing mendekat



Sesi Diskusi yang (awalnya) bikin lega
Udah jam 14.00, acara akan segera dimulai. Sambil bergalau siapa yang bakal diskusi umum mewakili finalis SMA, si pembawa acara manggil Nadya buat ikutan diskusi. Untung aja bukan aku, bisa beneran pingsan di panggung suruh diskusi bareng orang-orang yang ngerti apa yang bakal didiskusiin. Langsung aja berasa plong kaya habis minum spri**. Namun nasib berkata lain, moderator diskusi minta semua finalis maju buat cerita singkat tentang esai masing-masing. Waduh!




Pengumuman segera dibacakan. Ternyata aku dapat di posisi 3. Lumayan dapat acer D270. Bisa buat simpenan notebook buat kuliah

Hari itu bikin lupa kalau UN kurang 11 hari lagi. Semangat!

Minggu, 08 April 2012

Final Kompetisi Esai 1: Perjalanan

Dari kemarin ngumpetin kepengenan mulu. termasuk nulis yang ini. Mau nulis eh ternyata dokumentasinya ilang. Emang ga kesempatan nampang kali ya..
Jadi begini ceritanya *ambil bantal guling*
Akhir maret ada kabar yang mengejutkan bin tak terduga, salah seorang panitia Kompetisi esai Kekersan Perdamaian dan Keindonesiaan mengabarkan bahwa aku lolos 3 besar kompetisi esai yang aku ikuti bulan januari kemarin. Setengah shock, soalnya masih kental dipikiranku gimana aku jadi badut di lokalatih januari kemarin gara-gara berasa paling dangkal ilmunya. Dan yang bikin shock lagi adalah final tanggal 31 Maret. udah H-16 UN. Tak cukup itu aja, shock lagi ternyata acaranya diundur tanggal 5 April. Makin nyerempet ama UN.
SIP oke, bakal dateng. Sekalian melupakan nilai tryout terakhir yang bergoyang bener
singkatnya, tanggal 4 April izin pulang duluan. Ga rela ninggalin kelas padahal suasananya lagi adem ayem rindang (soalnya pada sibuk belajar) hampir ga kuat nahan air mata. Kayak punya firasat kali itu terakhir ngeliat kelas 
tempat yang bentar lagi ga ku tempati lagi

palang yang bikin aku ga tega ninggalin kelas. 
Setelah udah selesai packing, siap-siap berangkat. Bawa buku detik-detik kimia ma biologi biar bisa belajar di jalan
waktu MOS SMA, aku ga pernah nyangka bakal belajar di tempat ini

Tapi emang udah males dari orok, jadi ga belajar malah akhirnya ngobrol melulu. Tapi tetep: aku kangen kelas! plus anggotanya tentunya

Minggu, 01 Januari 2012

20+1+2= Its my Life

ALA BIODATA
1. Nama?
Kardiana Izza Ell Milla
2. Nama Panggil?
Tidak, tapi kadang gue (sedikit) aneh dengan nama panggil gue. Soalnya, banci salon deket rumah gue namanya juga Icha
3. Tanggal lahir?
12 Juni 1994; sama kayak salah satu personel japan idol grup SKT48
4. Zodiak?
Gemini, bersimbol anak kembar (FYI: gue juga kembar dan waktu kecil gue kira semua anak kembar berzodiak gemini)
NGGAK PENTING
5. Hal paling lama yang masih diingat?
Umur 3 tahun. Waktu niup lilin ultah ke 3
6.Barang yang bikin seneng?
Boneka beanie boopers- precious penny
7. Hewan peliharaan pertama?
Manis. Kucing betina hitam
8. Komik pertama yang tamat dibaca?
Komik jepang Dark city, waktu gue umur 5 tahun
9. Novel pertama yang tamat dibaca?
Goosebumps (lupa judulnya), waktu gue umur 8 tahun
10. Majalah pertama yang dibaca?
Hopla, waktu gue umur 4 tahun


HOBI
11. Hobi?
Koleksi wayang golek, miniature; menulis
12. Rintangan hobimu?
~ a. Katanya wayang atau sejenis patung haram ya? T,T
~ b. Sekarang udah kelas XII semester 2, harus fokus belajar! 
13. Hobi yang bener-bener ditekuni?
~Menulis. Dulu cerpen sekarang essai
14.Hal yang paling diingat soal menulis?
~Tahun lalu, cerpenku pertama kali dimuat di majalah nasional.
~Masuk nominasi esai nasional
15. Berniat masuk sastra?
=..= gue kagak mau kepedean. Lagipula gue gak punya bakat

TAHUN 2012
16. Hal yang kamu tunggu 2012?
Ikut lokalatih esai di Jakarta
17. Hal yang paling tidak ditunggu?
SNMPTN T,T
18. Hal yang paling diinginkan?
~Punya antologi cerpen lagi (Lho?)
~Masuk jurusan kuliah impian.
19 Mau kuliah Jurusan apa?
Rahasia
20. Cinta di 2012?
Aduh -..-

HAL YANG ANEH
1.     Gue pengen balik umur 14.
2.     Gue pengen nyobain pake jas almamater kuningnya UI, terus foto di kampus salemba. Tanpa harus kuliah di sana.
3.       Gue selalu membayangkan nanti ketika gue umur 17, gue bakal jadi tinggi dan kurus kayak artis yang sering nonggol di tivi (padahal tahun ini gue udah 18)
 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger