Pages

Kamis, 15 Desember 2011

Pemuda, Kematian. dan Rezim: Akankah Terulang Kembali?

            Pemuda, kematian, dan rezim memiliki hubungan yang amatlah kental. Sejarah Indonesia mencatat bahwa perjuangan pergulingan rezim orde lama semakin membara setelah 24 Februari 1966, seorang mahasiswa  bernama Arief Rahman Hakim gugur dalam bentrokan yang terjadi antara pasukan Cakrabirawa dengan para demonstran.
            Hal sama bisa kita temukan kembali pada pelengseran orde baru. Kejadian 12 Mei 1998 tentu masih terbayang dibenak kita sebagai peristiwa yang memilukan bangsa. Aksi demo besar-besaran yang terjadi di kampus Trisakti telah mengorbankan 4 mahasiswanya yang gugur akibat penembakan yang dilakukan pasukan pengamanan. Hal itulah yang semakin membuat masyarakat Indonesia semakin bangkit dalam amarah yang semakin berkobar hingga terjadi kerusuhan di berbagai kota di Indonesia hingga aksi menduduki gedung MPR dengan menuntut reformasi di segala bidang. Orde baru akhirnya berhasil terguling dengan dilakukannya lengser keprabon oleh Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.
           Apakah hal yang sama akan terulang kembali?
           Sondang hutagalung(22) melakukan aksi bakar diri pada Rabu (7/12) di depan Istana sebagai bentuk kekecewaan yang mendalam terhadap pemerintahan yang dianggap buruk. Tentu aksi ini merupakan tamparan keras terhadap pemerintah, sekaligus cambuk kuat yang memacu pemuda khususnya mahasiswa untuk melakukan berbagai aksi solidaritas terhadap aksi api diri tersebut. Banyak yang menilai tewasnya Sondang merupakan kesalahan pemerintah yang tak kunjung berpihak pada rakyat.
         Kita melihat pola yang sama dan berulang: pemuda, kematian, dan rezim sebagai ciri khas lengsernya rezim alias revolusi di Indonesia.Apakah kini pola itu akan terulang kembali?
         Indonesia memang butuh perubahan. Namun, revolusi total untuk perbaikan dalam segala bidang belum cocok untuk diaplikasikan sekarang. Revolusi di Indonesia seperti yang kita dapatkan dalam penumbangan orde lama maupun orde baru tentu melahirkan kerusuhan yang juga menambah jumlah korban. Revolusi harus dilakukan secara siap oleh seluruh masyarakat secara sadar. Bukan hanya satu dua orang yang tak mendapat dukungan dari lainnya sedang ada beberapa pihak yang menginginkan perubahan dengan adanya keuntungan pribadi.
        Kesadaran pribadi; adalah hal yang wajib kita lakukan. Pemerintah hendaknya segera berbebah diri, dan disamping itu pemuda sebagai agent of change wajib untuk melaksanakan tugasnya. Bukan hanya berani mati, namun juga berani hidup untuk perubahan
 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger