Pages

Kamis, 15 Desember 2011

Pemuda, Kematian. dan Rezim: Akankah Terulang Kembali?

            Pemuda, kematian, dan rezim memiliki hubungan yang amatlah kental. Sejarah Indonesia mencatat bahwa perjuangan pergulingan rezim orde lama semakin membara setelah 24 Februari 1966, seorang mahasiswa  bernama Arief Rahman Hakim gugur dalam bentrokan yang terjadi antara pasukan Cakrabirawa dengan para demonstran.
            Hal sama bisa kita temukan kembali pada pelengseran orde baru. Kejadian 12 Mei 1998 tentu masih terbayang dibenak kita sebagai peristiwa yang memilukan bangsa. Aksi demo besar-besaran yang terjadi di kampus Trisakti telah mengorbankan 4 mahasiswanya yang gugur akibat penembakan yang dilakukan pasukan pengamanan. Hal itulah yang semakin membuat masyarakat Indonesia semakin bangkit dalam amarah yang semakin berkobar hingga terjadi kerusuhan di berbagai kota di Indonesia hingga aksi menduduki gedung MPR dengan menuntut reformasi di segala bidang. Orde baru akhirnya berhasil terguling dengan dilakukannya lengser keprabon oleh Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.
           Apakah hal yang sama akan terulang kembali?
           Sondang hutagalung(22) melakukan aksi bakar diri pada Rabu (7/12) di depan Istana sebagai bentuk kekecewaan yang mendalam terhadap pemerintahan yang dianggap buruk. Tentu aksi ini merupakan tamparan keras terhadap pemerintah, sekaligus cambuk kuat yang memacu pemuda khususnya mahasiswa untuk melakukan berbagai aksi solidaritas terhadap aksi api diri tersebut. Banyak yang menilai tewasnya Sondang merupakan kesalahan pemerintah yang tak kunjung berpihak pada rakyat.
         Kita melihat pola yang sama dan berulang: pemuda, kematian, dan rezim sebagai ciri khas lengsernya rezim alias revolusi di Indonesia.Apakah kini pola itu akan terulang kembali?
         Indonesia memang butuh perubahan. Namun, revolusi total untuk perbaikan dalam segala bidang belum cocok untuk diaplikasikan sekarang. Revolusi di Indonesia seperti yang kita dapatkan dalam penumbangan orde lama maupun orde baru tentu melahirkan kerusuhan yang juga menambah jumlah korban. Revolusi harus dilakukan secara siap oleh seluruh masyarakat secara sadar. Bukan hanya satu dua orang yang tak mendapat dukungan dari lainnya sedang ada beberapa pihak yang menginginkan perubahan dengan adanya keuntungan pribadi.
        Kesadaran pribadi; adalah hal yang wajib kita lakukan. Pemerintah hendaknya segera berbebah diri, dan disamping itu pemuda sebagai agent of change wajib untuk melaksanakan tugasnya. Bukan hanya berani mati, namun juga berani hidup untuk perubahan

Jumat, 18 November 2011

Liburan: Detik Terakhir

          Waktu jalan-jalan ke Jogja, saya selalu ndegerin lagunya Lyla band terus. lagunya cukup lama sih, udah keluar sejak april 2010 lalu. Judulnya detik terakhir. Entah berapa kali video Klipnya diputer, sampai-sampai saya hafal gerak-geriknya Bang Naga Lyla sama Mpok Laura Basuki.
          Nah kalo menurut saya nih, lagu detik terakhir emang bagus banget. Nadanya naik turun kayak eskalator *eh?* Kata temen saya sih menggetarkan hati, sampai temen saya bilang waktu pertama kali dengerin lagu ini dia nangis. 
Tapi emang suaranya Bang Naga Lyla bagus kok soalnya punya karakter sendiri, tampang juga mendukung. Dibanding sama vokalis band baru lain yang suaranya rata semua plus muka yang ikutan kembar semua.

Video Klip Detik Terakhir-Lyla
         
          ( Ini menurut saya) ceritanya seorang tentara yang mau bertugas, terus dia minta ijin sama ceweknya (entah pacar atau istrinya saya nggak mudeng; tapi kalo itu diceritakan dua orang sejoli pacaran berarti parah banget -__- )
          Sebenernya sih videonya sudah secara apik digarap, sayangnya ada suatu hal kecil yang mengganggu pikiran saya. Misalnya: kenapa kok anggota tentara rambutnya ada yang panjang sih? poninya saja udah nutupin tuh jidat, padahal kalo saya lihat selama ini yang namanya tentara harus plontos mutlak.
          
        Kadang hal kecil bisa bikin cerita kurang terjiwai. Tapi tetep kok, lagu ini jadi pilihan saya daripada suruh dengerin band baru lain.

Sabtu, 12 November 2011

Memilih Komodo: Saya yang Kontra!

Lagi musimnya komodo kali ya..
Misalnya waktu di pembukaan sea games yang obornya menghabiskan 42 elpiji dan ribuan kembang api sejoli komodo mampir kesitu (bukan yang asli tentunya) namanya modo dan modi: sepasang komodo memakai pakaian tradisional
Lucu ya?
Mungkinkah karena modo modi ini berkaki UNESCO bakal menjadikannya sebagai keajaiban dunia?

Pemakaian modo-modi ini bukanlah sesuatu tanpa sebab, sebab pemakaiannya modo-modi ini juga terkait isu pendaftaran komodo dalam pemilihan 7keajaiban dunia yang baru, oleh swasta asal swiss yang mengaku punya hubungan dengan PBB, padahal UNESCO yang seharusnya menetapkan keajaiban dunia dengan bantuan para arkeolog kompeten jelas mengaku tak punya sangkut paut dengan yayasan itu.

Kamu udah dukung komodo? Kamu sih pelit banget, nggak mau cuma 1 rupiah saja buat komodo, mau jadi bangsa apa kalo Indonesia punya kamu yang nggak nasionalis?

Dubes RI di Swiss saja nggak menyaranan kita untuk ikutan beginian (dalam hal ini dubes adalah orang yang paling tahu tentang Swiss) karena memang yayasan berbau  pembohongan seperti ini sering di Swiss, dan itu dilegalkan.
Soal 1 rupiah, siapa bilang tarifnya mentok segitu. Sebenarnya tarif sms tidak hanya 1 rupiah, namun 1000 ruoiah, dengan sponsor (dari Indonesia) biayanya bisa turun.
Tuh kan, ada uang yang terbuang lagi...

Kadang saya binggung, nasionalisme apa sih yang dibicarakan orang-orang? sedangkan dengan vote komodo kita nggak bakal dapat apa-apa.

Pariwisata Indonesia, naikkah?
  Apa yang dijanjikan yayasan itu tentang pariwisata kita? webnya saja sepi pengunjung. Ambil saja contoh kongkretnya, kita pemuda Indonesia yang hobi banget mainan internet. Tapi pernahah kita mampir ke web itu sebelum gaung komodo terdengar? dan tahukah kita siapa pemenang 7wonders tahun kemaren?
binggung kan?
Itulah yang disebut nasionalisme buta, yang paling sering didapat pemuda Indonesia yang latah, seperti saya dan kalian.
Jussuf kalla, duta PMI dan baru-baru ini jadi duta komodo, kabarnya nggak sampai sehari menerima ajakan itu

Seorang teman saya pernah berkata, tak perlu binggung soal omodo, soalnya Belalang Kupu-kuku Indonesia mau dijadikan keajaiban dunia juga, karena lagu Mpok ame-ame bilang kalau hanya di Indonesia belalang dan kupu-kupu bisa makan nasi dan minum susu*bercanda*

Tertawa?
Tertawalah sepuasnya, dalam ironi tentunya.

Sabtu, 05 November 2011

Pribadi berkaca: Inilah saya!

Inilah saya
Mereka cantik, saya tidak
Mereka langsing, saya tidak
Mereka berkaki jenjang, saya tidak
Mereka adalah sekumpulan gadis, saya juga

Mereka berimpian tinggi, mejadi dokter, wanita karir, saya cukup stagnan dengan diri saya
Mereka bisa tertawa manja ketika lelaki memanjakannya dengan usilan-usilan khas anak kecil, saya tak pernah menerimanya toh saya selalu tak acuh dengan hal itu.

Mereka bisa bebas makan apa saja tiap siang, dengan badan tetap langsing
Mereka memakai bahan kimia pemutih wajah, kulit saya masih kering.

Adakah keinginan untuk jadi mereka?
aku pulang terlambat waktu
ku akan menaklukkan malam
dengan jalan pikiranku (SO7)

Yang perlu diingat, mereka bukan aku, aku adalah aku, dengan jalan pikiranku sendiri.




Sabtu, 29 Oktober 2011

Pribadi Berkaca : STAGNAN!

Saya tak mencari eksistensi diri. Hanya saja saya ingin meng(ada)kan diri saya sendiri, untuk berpijak dan berpandang pada dimensi saya sendiri.

Hidup itu rumit, begitu yang dikata oleh orang-orang diluar jendela kelopak saya. Saya tak berkata demikian.
Sejak malam 28 Oktober yang lalu saya terlambat sadar, bahwa saya sejatinya adalah manusia plegmatis. Saya lebih memilih untuk duduk dalam trap yang sama, dalam konteks ini saya bisa disebut sebagai manusia stagnan.

Banyak orang berpikir stagnan bukanlah pilihan, saya mengamininya. Namun seorang disiplin ilmu menyadarkan bahwa sebenarnya stagnan adalah pilihan ketiga, sejajar dengan maju dan mundur.Ada hak untuk memilih diantaranya

Saya dalam fase dilematik untuk menentukan pilihan

Hidup stagnan berarti memilih hidup tanpa konflik. Mungkin sebagian orang mengatakan konflik itu menjengkelkan, namun disisi lain konfliklah yang menggendong diri untuk menaiki trap selanjutnya. Mereka tak stagnan!
Tanpa konflik hidup menjadi hambar, seperti tulisan fiksi saya yang tak bakal beredar saking flat-nya. Berujung pada pemusnahan dengan setombol delete. Seperti itulah deskripsi ringan tetang stagnan. Ia hanya berakhir dengan pemusnahan 

Sampai saya masih terduduk dalam stagnan  
29102011

Sabtu, 01 Oktober 2011

Antologi Tema Remaja Pertama

Assalamualaikum
Well, di note ini saya ingin sedikit berpromosi  tentang buku antologi cerpen  yang dikelola oleh KCCI (Kumpulan Cerpen Cerbung Indie). Cerpen di antologi ini telah memenangkan lomba even ababil yang di
 selenggarakan oleh  KCCI. 
Sinopsis cerpen "Segaris Tangan"Kardiana Izza Ell Milla

         Rizal kini sibuk dengan kerjaan barunya; ngecengin cewek cantik imporan. Karena itulah teman-temannya juga ikutan sibuk binggung gara-gara Nayla yang rame jadi bengong bagai burung kehilangan sayap. Mereka  takut hal nekat akan dilakukan Nayla. Tadi saja, ketika jam pelajaran kosong, Nayla memandangi lapangan lewat balkon depan kelasnya. Setelah lama melihat kebawah, Nayla mengambil kursi dari kelas kemudian menaikinya dan kembali menghadap bawah
         Tanpa babibu lagi, Geng Padat Karya yang tahu Nayla lagi bete, langsung binggung nurunin Nayla, takut Nayla berbuat macem-macem. Setelah diturunin Nayla  ngaku penyebab dirinya nekat, “Aku nyariin uang koin lima ratus perak yang barusan jatuh, kok gak ada ya? padahal buat ongkos pulang nanti.”
         Kini giliran Geng Padat Karya yang jadi keki. Nayla sendiri melanjutkan pencarian dan lamunannya.  

          Itulah penggalan cerpenku yang (alhamdulillah) berhasil masuk menjadi kontributor di antologi ini. Cerpen ini mengkisahkan gadis SMA bergaya nyentrik khas ababil bernama Nayla. Berkat gengsinya yang begitu tinggi, ia berhasil meluncurkan strategi garis tangan untuk mengungkap perasaan Rizal kepadanya. Namun justru strategi itulah yang membuat Nayla kelabakan. Mulai dari adu tawar-menawar dengan sopir taksi sampai ketemu cewek imporan yang membuat strategi dan harapannya hancur total.
         Bagai Syahrini ditinggal Anang, Nayla yang justru makin sendiri semakin merana. Akankah sesal itu turut hadir dalam strategi yang terlanjur merayap?
 --------------
Feel curious! Well, just wait, buy, and u`ll find out! 
“Penggalan Cerpen tersebut hanyalah salahsatu dari 26 cerpen yang ada dalam buku Antologi Cerpen Ababil. Masih ada 25 cerita lain yang tak kalah menarik. Salah satunya dari Creator UNSA, “Dang Aji Sidik”. 20 cerpen diambil dari lomba ABABIL yang dilakukan oleh KCCI. Padahal naskah yang masuk berkisar 89 naskah. Masih ragukah dengan kemampuan mereka?”



SEGERA TERBIT
Kumcer Ababil by KCCI(secepatnya)

PS: Cerpenku yang ada di antologi ini adalah cerpen remaja genre cinta pertamaku lho!

Sabtu, 24 September 2011

Story about SNSD pre-debut

Sapa yang ngaku sone?
Sudah tahu belum sejarah terbentuknya SNSD sampai sekarang ini seperti yang biasa kita tonton?
kalo belum, cekidot lah^^
SM Girl Group Project – Showcase 1
Members: Lee Yeon-hee, Hwang Bo-ra, Bae Seok-bin, Zhang Liyin, Jessica Jung, Kim Hyo-yeon, Kwon Yu-ri, Choi Soo-young, Im Yoon-a, Seo Ju-hyun, Kim Ye-jin
Leader: Lee Yeon-hee (1988) | Maknae: Kim Ye-jin (1993)
Pada tahun 2005 SM Entertainment mengeluarkan SUPER JUNIOR lalu SM berencana ngeluarin grup yang berkonsep sama dengan membentuk grup cewek sebagai pendamping SJ. Dan konsepnya adalah 11 orang diambil dari murid trainee senior.^^

Dari Kiri-Kanan :Juhyun, Yuri, Bora, Seokbin (?), Yejin (?), Sooyoung, Liyin, Hyoyeon, Jessica.
Tapi konsep pertama tak berlangsung lama, karena terjadi revisi pertama. Dari 11 member hanya 6 orang yang betahan di dalam grup ini.
MASUK: Seo Hyun-jin, Park So-yeon, Stella Kim, Jang Ha-jin, Lee Hwan-hee
KELUAR: Lee Yeon-hee, Hwang Bo-ra, Bae Seok-bin, Zhang Liyin, Kim Ye-jin
Yang bertahan hanya Jessica Jung, Kim Hyoyeon, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoona, dan Seo Juhyun.
SM Girl Group Project – Revision 1
MembersSeo Hyun-jin, Park So-yeon, Jessica Jung, Kim Hyo-yeon, Kwon Yu-ri, Choi Soo-young, Stella Kim, Im Yoon-a, Jang Ha-jin, Seo Ju-hyun, Lee Hwan-hee
Leader: Seo Hyun-jin (1985) | Maknae: Kim Ye-jin (1991)
Ada tambahan anggota baru yaitu Seo Hyunjin, Park Soyeon, Stella Kim, Jang Hajin, Lee Hwanhee. Sebelum masuk grup ini, Seo Hyunjin adalah main vokal dan maknae dari grup M.I.L.K sayang grup ini bubar. Lalu ada juga Stella Kim turunan Korea-America, dia bukan hanya didaulat sebagai main vokal tapi juga akan dijadiin “image” grup, sama kayak Im Yoona sekarang ini.
Tapi karena alasan tertentu, SM lalu mengganti member yang paling tua (Seo Hyunjin) dan member yang termuda (Lee Hwanhee). Mereka digantiin oleh trainee yang relatif sangat baru yaitu Kim Taeyeon dan Stephanie Hwang. Pada saat itu Taeyeon dan Stephanie “hanya” dilatih sekitar 2 tahun.
MASUK: Kim Tae-yeon, Stephanie Hwang
KELUAR: Seo Hyun-jin, Lee Hwan-hee
SM Girl Group Project – Revision 2
MembersPark So-yeon, Kim Tae-yeon, Jessica Jung, Stephanie Hwang, Kim Hyo-yeon, Kwon Yu-ri, Choi Soo-young, Stella Kim, Im Yoon-a, Jang Ha-jin, Seo Ju-hyun
Leader: Park So-yeon (1987) | Maknae: Seo Ju-hyun (1991)
Pada konsep ini, telah mendekati konsep Super Junior. Para netizen Korea bahkan menamakan proyek SUPER GIRLS. Bahkan oleh SM, grup ini telah dibuat foto kelompok.
Atas Kiri – Kanan: Stephanie, Soyeon, Hajin, Taeyeon, Hyoyeon, Sooyoung
Bawah Kiri-Kanan: Yuri, Yoona, Stella, Jessica, Juhyun.
Pada konsep ini Soyeon ditunjuk sebagai leader karena dia yang paling tua diantara yang lain dan Juhyun yang menjadi maknae. Vokalis utamanya adalah Soyeon, Taeyeon, Jessica, Stephanie, Stella, dan Juhyun.
Penari utama Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, dan Yoona. Sementara yang dijadikan “image” adalah Jessica, Stella, Yoona, dan Hajin.
Namun akhirnya Stella Kim dan Jang Ha-jin dipotong dari konsep.
Ada rumor kalau Hajin dikeluarkan karena keahlian menarinya yang kurang.
Sedangkan Stella keluar karena orang tuanya menuntut Stella mendapat gelar sebelum debut (memilih fokus sekolah gitu).
MASUK: Lee Soon-Kyu, Lee Hwan-hee, Heo Chan-mi
KELUAR: Stella Kim, Jang Ha-jin
SM Girl Group Project – Revision 3

Member: Park So-yeon, Kim Tae-yeon, Jessica Jung, Lee Soon-kyu, Stephanie Hwang, Kim Hyo-yeon, Kwon Yu-ri, Choi Soo-Young, Im Yoon-a, Seo Ju-hyun, Lee Hwan -hee, Heo Chan-mi
Leader: Park So-yeon (1987) | Maknae: Heo Chan-mi (1992)
Pada revisi ketiga ini masuk Lee Soonkyu, Lee Hwanhee, dan Heo Chanmi. Soonkyu direkrut berkat rekomendasi dari anak SM TOWN Ahyoomi (member M.I.L.K). Sebelumnya Soonkyu telah berlatih diperusahaan yang sama dengan penyanyi Wheesung, sayang perusahaannya bangkrut. Lee Hwanhee itu kembali direkrut ke dalam grup. Heo Chanmi bergabung maknae di grup.
Pada konsep ini, berisi 12 member, lebih banyak dari konsep awal yang hanya dibuat untuk 11 member. Pada titik ini (sekitar tahun 2006). Banyak sekali prediksi dari publik tentang siapa yang akan dikeluarkan dari konsep. Bakhan di situs Daum dan Naver memprediksi Lee Soon-kyu menjadi “mysterious trainee”.
The 12 members
Atas kiri-kanan: Chanmi, Soonkyu, Hyoyeon, Yuri, Soyeon, Hwanhee, Stephanie.
Bawah kiri-kanan: Taeyeon, Juhyun, Yoona, Jessica, Sooyoung.
*
Atas Kiri-kanan: Hwanhee, Hyoyeon, Taeyeon, Jessica, Soyeon, Chanmi.
Bawah Kiri-kanan: Juhyun, Soonkyu, Yoona, Yuri, Sooyoung.
*
Atas kiri-kanan: Stephanie (Tiffany), Taeyeon, Jessica, Hyoyeon, Sooyoung
Bawah kiri-kanan: Soyeon, Yuri, Yoona, Soonkyu (Sunny), Juhyun (Seohyun)
*
Pada foto yang terakhir Hwanhee dan Heo Lee sedang Chanmi dipotong dari grup. Ada yang mengatakan bahwa dalam konsep ini SM berencana membuat 10 member. Sayangnya sang leader Soyeon malah mengundurkan diri karena tidak kuat dengan “keras”nya pelatihan. Kalian juga pasti pernah dengar tentang Taeyeon yang pernah kabur karena pelatihan SM sangat “keras” kan? (Untung aja Taeyeon balik^^)
Masuk: –
Keluar: Park So-yeon, Lee Hwan-hee, Heo Chan-mi
Members: Kim Tae-yeon, Jessica Jung, Lee Soon-kyu (Sunny), Stephanie Hwang (Tiffany), Kim Hyo-yeon, Kwon Yu-ri, Choi Soo-young, Im Yoon-a, Seo Ju-hyun (Seohyun)
*
Leader: Kim Tae-yeon (1989) | Maknae: Seo Ju-hyun (1991)
Yaa….dan kita semua tau hasil terakhir dari konsep grup buatan SM entertainment ini. Grup 9 cewek ini diberi nama “‘소녀 시대” (So Nyuh Shi Dae) yang secara harafiah diartikan “Era Gadis-gadis”. Asal kalian tau, awalnya para gadis ini kaget dengan nama grup mereka yang terkesan sangat kuno. Bahkan saat nama grup ini diumumkan ke publik Korea, mereka sempat bingung dan geli dengan nama So Nyuh Shi Dae.^^
tapi untung saja SNSD ini punya nama Inggris yang berarti “Girls Generation”.
Nama So Nyuh Shi Dae sendiri diambil dari lagu Lee Seung Chul yang berjudul So Nyuh Shi Dae dan yang menarik lagu ini menjadi hits pada tahun 1989 yang juga merupakan tahun kelahiran sebagian member SNSD.
Ngintip perjalanan para member SNSD menjadi bagian dari grup SNSD bikin saya beneran salut…karena prosesnya juga terlihat ribet dan tanpa kepastian. Dan tentu aja 6 member yang bertahan dari awal juga merupakan hal yang hebat..


Dan berkat kegigihan para anggota SNSD dan juga SONE tentunya, SNSD bisa menjadi seperti sekarang ini. Dan mereka sudah mendapat hasil dari kerja keras mereka….
credit : Hellen’s Blog

My Dear Sister (Cerpen buangan)

Inilah cerpen paling bagus  alay yang saya miliki. Kaidahnya salah semua. Alur yang dipakai sama dengan sinetron yang ada di tivi-tivi. Pesan untuk orang yang pernah membaca postingan ini: Jangan sekali-kali buat cerpen seperti ini dan dikirim ke majalah! sama aja kayak mempermalukan diri sendiri di depan redaksi majalah.

Tanpa membuang waktu lagi, inilah cerpen alay saya


My Dear Sister
“Udah ngerti khan rumus yang ini?” Tanyaku sambil mengangkat kacamataku yang hampir turun ke pipi
“Ya jelas dong, Aku khan cerdas.” Kata Cowok itu dengan senyuman khasnya.  Ada sesuatu yang membuat senyuman khasnya itu sangat kusukai. Aku tak tahu apa itu, mungkin perpaduan wajah imut dan kulit putihnya itu yang membuat senyumannya tak tergantikan bagiku.
                Revan, nama cowok itu, Sudah lama aku menjadi sahabatnya . Mungkin sejak enam tahun lalu ketika aku masuk SMP.  Dia adalah kenalan pertamaku saat baru masuk SMA dulu, bisa dibilang juga dia sahabat  cowok pertamaku . Dengan catatan hanya sahabat, bukan lebih.
                Menurutku, Revan adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya selama ini, Dia selalu menghiburku diwaktu sedih dengan leluconnya yang membuatku tak bisa lama lama melipat muka dan sebagai gantinya aku harus bersiap sebagai “tempat sampahnya”. Intinya, bila bersamanya aku bisa jadi Fara, gadis yang periang, bukan  gadis serius yang gila buku itu.
                 Kuakui, aku  memang suka padanya, tapi aku tak berani mengutarakan isi hatiku yang sebenarnya. Aku tak mau dia menjahuiku gara gara aku suka dia. Mungkin, seperti ini saja  sudah cukup. Tapi berapa lama rasa ini akan terpendam?   Aku tak tahu, yang jelas lalui saja . Biarkan rasa ini mengalir dengan sendirinya.
Hampir setiap hari, semenjak kelas duabelas. Ia selalu datang ke ruang perpustakaan untuk meminta pelajaran tambahan padaku.Lumayan, sambil menjadi guru les tambahan, meski cukup menyita waktuku untuk belajar,tapi aku senang senang saja, soalnya bisa curi curi pandang dikit dikit sama dia.  
                “Udahan  lesnya, aku mau latihan futsal dulu.besok lagi ya!” Kata Revan sambil menutup buku Fisika dan dikembalikan  pada rak buku itu.Kemudian ia keluar dari ruang perputakaan .Belum kulepas pandanganku dari sosok Revan lewat jendela perpustakaan itu,  tiba tiba pandanganku teralih  pada sosok gadis cantik yang berjalan cepat menuju ruang perpustakaan .Itu adikku, Marsha yang baru pindah kesekolah kami bulan lalu.
“Eh, adik Barbie cari kakak ya!”Kata Amie,  teman jaga piket perpustakaanku  melihat keadatangan Marsha  yang menungguku tepat disamping pintu perpustakaan.
“Iya, kak ayo pulang, cepet! udah keburu keabisan  film nih!” Kata Marsha
“Eh iya” jawabku singkat sambil mengembalikan buku  yang tadi sempat diotak atik Revan.
“Far, kok bisa ya, kamu punya adik kayak Marsha, cantik banget kayak Barbie. Beda banget kayak kamu . Hihihi….”Kata Amie dengan nada bercanda.
“Ah, iya dong, ia itu adik kesayanganku.” Pungkasku ”Hmm, aku pulang dulu ya!” kataku sambil mengambil tas ranselku dan keluar dari ruang perpustakaan itu disusul dengan Marsha yang menungguku didepan perpustakaan.
                Sepanjang perjalanan pulang, aku tak bicara  sepatah katapun pada Marsha. Meskipun kami saudara kandung, aku tidak begitu mengenalnya . Sejak aku berumur 7 tahun, kami dipisah, Mungkin Mama terlalu kerepotan mengurus kami berdua. Semenjak itu, Marsha dititipkan kerumah nenek. Aku bertemu Marsha mungkin hanya tiga kali setahun, saat liburan semester dan lebaran. Itu pun tidak sampai satu minggu. Karena itu, aku kurang dekat dengannya, malah aku berasa kikuk bersamanya. Seperti bertemu makhluk yang sangat asing dari planet mars.
                Aku teringat ucapan Amie barusan, Aneh juga , Kenapa kami tak mirip? Padahal jelas kami satu ayah dan ibu?. Pertanyaan itu sering melintas dibenakku. Bukan hari ini saja, tiap kali aku memandang Marsha, aku selalu berfikir demikian.Karena perbedaan itulah, tak jarang orang orang berkata seperti Amie barusan. Alhasil, aku sudah mulai terbiasa dengan celotehan orang tentang aku dan Marsha. 
Aku tertunduk. Pikiranku melayang. Kuelus rambut lepekku yang kukuncir  rapat ini. Ku lihat rambut Marsha yang  hitam dan terurai panjang dengan disisipi bando merah jambu itu, sangat sesuai dengan kulit putih mulusnya. Tidak seperti aku yang memiliki kulit kusam kecoklatan ini. Tubuhnya pun tinggi semampai. Bahkan di usianya yang belum mencapai 16 tahun itu, tubuhnya lebih tinggi dari pada aku yang berjarak 2 tahun lebih tua darinya.Lebih tepatnya, tubuhku yang malah mirip anak SMP.
“Kutu Buku…Kutu Buku “ terlihat Seorang cowok dari lapangan futsal melambaikan tangannya. Pasti itu Revan. Revan selalu memanggilku kutu buku. Aku sih senang-senang saja dipanggil seperti itu. Asalkan Revan Itu Reyang memanggil, sebutan apapun tak jadi masalah bagiku.
“ Kutu buku. Kamu punya komik Doraemon terbaru nggak? Boleh pinjem?”Tanya Revan dengan nada bicaranya yang khas itu. Aku dan Revan memang sama sama ngefans berat dengan komik doraemon, entah mengapa, Meskipun kedengarannya aneh dan terkesan kayak anak kecil, Itulah yang membuat  kami menjadi dekat seperti ini.
“Oke. Pinjem kapan?.”
“Nanti malam, aku kerumahmu,  Oke?” Jawab Revan mengacungkan jempolnya.”Eh siapa dia?”Tanya Revan sambil mengalihkan pandangannya ke Marsha.
“Ini, adikku Marsha . Dia baru masuk SMA ini bulan lalu.Eh kenalin Sha, Ini Revan temen kakak.” Jawabku mencairkan suasana. Marsha hanya melemparkan senyum manisnya pada Revan.
“Oh, jadi anak kelas sepuluh. Kutu buku, Masa’ ini adikmu kandungmu? kok gag mirip sih?” Kata Revan “malah gak ada mirip miripnya” tambahnya.
Benar khan? Orang pasti pertama mengatakan hal itu pada kami ketika melihat pertama kali melihat kami bersama.
“Iya lah, masa’ adik pungut. Jelas jelas ayah ibunya satu.” Jawabku dengan nada bercanda sok tegas “ Ya udah, aku pulang duluan ya!”
Aku dan Marsha melangakah meninggalkan Revan. Kurasa dari tadi Revan selalu memperhatikan Marsha? Benarkah?. Selama perjalanan pulang, aku terus melalmun memikirkan hal itu.
                                                **************************
“Kak, Bangun dicariin Kak Revan tuh!” Kata Marsha membangunkanku. Rupanya dari tadi aku tertidur di meja belajar. Mungkin aku ketiduran saat mengerjakan soal  matematika .
Aku segera turun ke ruang tamu dan memberikan beberapa komik doraemon terbaruku  pada Revan. Dia sepertinya sudah menunggu dari tadi. Mungkin karena itu ia langsung bergegas pulang .
“Eh kak, tadi kak Revan udah nunggu lama banget.Kira kira udah 1 jam-an. Tadi aku sempat ngobrol dengannya. Kak Revan orangnya pinter nglucu ya!”Kata Marsha dengan eksperesi senang.
Aku hanya terdiam dan tersenyum tipis pada Marsha.Kemudian aku kembali ke kamar. Entah mengapa tubuhku lemas. Aku tak tahu mengapa. Aku coba untuk menutup mata. Mencoba tidur. Tapi aku selalu merasa dihinggapi pertanyaan sulit. Apakah marsha suka pada Revan? Atau mungkin sebaliknya. Tak mungkin secepat itu. Memang  Revan  mudah akrab dengan orang lain. Dan Marsha memang selalu menarik perhatian cowok disekelilingnya.
Dan mungkin pikiranku ada benarnya. Keesokan harinya, Revan selalu menanyakan tentang Marsha kepadaku.Ia selalu duduk disampingku dan mencari informasi tentang Marsha. Mau tak mau aku harus memberikan Informasi tentang Marsha kepadanya. Mau tak mau,  karena aku memang  terpaksa.Aku hanya  tersenyum seperti biasa, tapi dalam hatiku berbicara lain,Berbicara tentang sakitnya hatiku.
Dan yang paling menyakitkan adalah Revan ingin aku nyomblangin dia sama Marsha. Oh Tuhan, Apakah yang harus kulakukan?
“Far, Revan hari ini nggak mau les privat ke kamu?”Kata Amie padaku saat jam jaga perpustakaan siang itu.
“Nggak tahu, Paling dia sibuk sama tim futsalnya.”jawabku singkat ”Udah jam tiga nih, aku pulang dulu ya!”tambahku sambil membereskan buku-buku yang biasanya kubaca saat menunggu Revan
Aku keluar melalui pintu depan perpustakaan. Seperti biasanya, sebelum keluar lewat pintu gerbang utama sekolah, aku melewati lapangan futsal. Biasanya, aku melihat Revan sedang latihan disana lewat pagar kawat disamping lapangan futsal itu. Biasanyai ia melambaikan tangan dan memanggilku. Kadang- kadang, bila aku sedikit mujur, aku bisa menunggu sebentar dan pulang bersamanya.
Tapi hari ini terasa ganjil, tak seperti biasanya. Aku tidak melihat lambaian tangan Revan dan mendengar panggilan darinya. Kucoba menengok lapangan futsal lewat pagar kawat samping. Tak jumpai Revan dengan temannya menggiring bola dilapangan. Kemudian  mataku tertuju pada sebuah bangku kayu  diujung lapangan. Balkon dimana aku biasa menunggu Revan berlatih futsal. Kulihat ada dua orang duduk disana. Itu  Revan! Ya, pasti itu dia. Dia bersama seorang gadis.Dari tempatku berdiri, tak terlihat wajah gadis itu. Sepertinya aku tak asing lagi melihat gadis itu. Apakah itu Marsha? Aku tak yakin awalnya. Ku coba untuk mendekati dua orang yang terlihat mesra itu.
“Fara?” kata Revan dengan ekspresi sedikit kaget,”kau kesini?”
Gadis disampingnya menoleh”Eh, kak Fara, kebetulan disini. Hari ini kakak pulang sendiri saja. Aku ada keperluan sedikit.”Kata Marsha singkat.
“tenang saja. Aku nanti nganterin pulang Marsha sampai rumah.”
Ternyata dugaanku benar.  Mereka adalah Revan dan Marsha. Tanpa mengatakan apapun, aku keluar lapangan futsal. Sambil menunggu angkutan umum di halte dekat sekolahanku itu, aku berfikir sendiri dalam hati. Tadi, Marsha bilang ada sedikit keperluan khan?, Keperluan apa? Kata kata ini kuulang dalam hati. Apa yang dilakukan mereka berdua? Mereka terlihat mesra. Sampai sampai aku merasa cemburu. Berarti , Marsha berkeperluan untuk menyakiti aku ya? Puaskah dia membuatku terluka?. Dia berusaha mengambil Revan dariku!Penyatraan bertubi tubi serasa menghantuiku saat ini. Ku tahan emosiku sesaat, jangan sampai aku mengeluarkan air mata hanya karena ini. Aku harus kuat, harus berpikiran positif. 
Entah mengapa, aku berfikir untuk ingin mengulang waktu. Mungkin mengulang ketika aku keluar dari perpustakaan, aku memilih tidak melihat mereka berdua bersama. Tapi, meskipun aku tak melihatnya, toh mereka bisa tetap berdua sampai saat ini. Mungkin aku akan mengulang waktu ketika Revan datang ke rumah, bila aku tak ketiduran saat itu, tak mungkin Marsha dapat mengobrol dengan Revan dalam waktu panjang? Atau ketika aku pertama kali mengenalkan Revan pada Marsha? Bila ia tak kenal Marsha pasti tak akan begini jadinya.
                Tapi, nantinya Revan bisa kenal Marsha dengan sendirinya bila ia datang kerumahku. Mungkin ini tidak akan terjadi seperti ini bila Marsha tetap sekolah di rumah nenek seperti ketika dia SMP dulu.Dengan begitu, aku tak akan dibayang bayangi olehnya. Benar, Kenapa didunia ini tak benar ada doraemon dan kantong ajaibnya. Sehingga aku bisa kembali pada waktu Marsha akan pindah dari rumah nenek.
                Kututup wajahku dengan kedua tangan. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Yang jelas aku tak berani  membayangkan. Kutarik nafas dalam dalam.Angin segar serasa sedikit menenangkan jiwaku yang sedang kalut.Apa yang terjadi esok ,aku hanya bisa berharap tak sesuai bayanganku saat ini.
                Hari minggu, Biasanya jadi hari menyenangkan dan penuh semangat. Tapi hari ini aku tak bersemangat.Kejadian kemarin memang sedikit menguras emosi dan menyisakan sedikit semangat untuk hari ini. Kuturuni tangga depan tanganku dengan lesu.
“ Fara, ada apa denganmu. Kelihatan kurang bersemangat?” Tanya Mama
“Tak apa apa.”Jawabku singkat sambil mengambil selembar roti.
“Tadi pagi, Marsha di jemput sama Revan, temenmu itu. Hebat ya adikmu, belum sebulan disini sudah di ajak kencan. “ Kata Mama sambil mengolesi selai kacang pada rotinya.
“Mama pergi kerja dulu ya? Nanti pulangnya agak malaman.Nggak apa apa khan?” kata Mama sambil membawa surat surat pentingnya.
                Sebenarnya sekarang ini aku butuh teman untuk bercerita tentang masalahku. Mungkin pada Mama. Tapi itu tak mungkin. Mama Orang  sibuk sepeninggal Ayah. Mama selalu bekerja siang malam.Karena itu juga selama ini Marsha dititipkan pada Nenek. Dan alhasil aku selalu sendiri dirumah. Seperti saat ini
Aku berjalan keruang tengah. Mungkin dengan menonon film bisa meringankan pikiran.Ketika aku akan duduk disofa itu,pandanganku tertuju pada sebuah kertas. Kuambil kertas itu. Kubuka dan kubaca perlahan
Marsha,
Dari pertama aku bertemu kamu aku udah merasa ada rasa yang berbeda.
Aku tak tahu mengapa, tapi aku sangat sayang padamu.
Rasa sayang yang berbeda, Ku yakin itu cinta
Maukah kamu jadi pacarku?
Revan
            Aku semakin kalut. Sekarang aku tak bisa berfikir lagi. Kurebahkan badanku diatas sofa ruang tengah. Aku terdiam. Ternyata bayanganku benar benar terjadi juga. Sekarang ini, harapanku juga nggak akan terjadi. Doraemonpun nggak akan muncul untuk memberi alat ke masa lalu. Sekarang, benar benar hanya tinggal menghitung waktu.
Siang hari, tak seperti biasanya, langit terlihat sedikit mendung. Bukan pertanda baik. Aku lihat Marsha membuka pintu depan dan masuk kedalam dengan wajah ceria seperti biasa.
“Kak Fara. Aku mau cerita. Tadi aku jalan sama Kak Revan. Dan tadi…”
                Stop! Bentakku dalam hati. Tenggorokanku terasa tersumbat. Jantungku terasa berhenti berdetak. Udara yang kuhirup rasanya tak sesegar biasanya, malah membuatku sesak. Darahku serasa berhenti mengalir. Sekarang ini, aku ingin aku tak punya telinga agar tidak mendengar apa yang dikatakan Marsha.
“Stop!” Bentakku .“Dasar kau  egois! Kau Cuma ingin menang sendiri! “ Plakk… kutampar wajah Marsha untuk melampiaskan amarahku. “Kau merebut Revan dariku, Mengapa? Kau boleh lebih segalanya dariku. Aku rela jadi bahan cemooh, aku rela tak secantik dirimu, Tapi jangan Rebut ia dariku!” Bentakku dengan emosi yang sudah benar benar meledak.
“Kak…Maaf…” Kata Marsha tersendat sendat sambil meneteskan air mata.
“Maaf katamu. Apakah maafku bisa menghapus semua sakit hati karena ulahmu?.Dulu aku tak seperti ini sebelum kau tiba tiba datang dan mencuri kehidupanku! Maafmu nggak bermanfaat.”
Marsha terlihat menangis.  Ia membuka pintu dan  keluar dari rumah.
Aku menghela nafas panjang sambil mengontrol emosiku yang terlanjur meledak. Kubalikkan badan. Kulihat sekeliling sofa , pandanganku tertuju pada sebuah buku diary merah jambu yang menyembul dari tas tangan warna krem milik Marsha. Kuambil dan kubuka buku itu. Kubaca halaman terakhir pada diary itu. Tanggal 29 Maret .
Dear diary,
Aku tak tahu harus gimana. Aku mendapat surat dari kak Revan. Ia bilang kalau ia ingin aku jadi pacarnya. Bagaimana ini?, aku bingung!
Ini bukan masalah aku cinta atau tidak sama dia, tapi karena Kak Fara!
Kak Fara sangat suka sama Kak Revan. Dia pasti sedih tanpa Kak Revan. Aku tahu itu, tadi bahkan ia tampak sedih ketika aku dekat dengan Kak Revan.Dan aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya  bila tahu kak Revan menyukai orang  lain, dan itu aku. Aku tak mau jadi perusak kehidupan orang, Apalagi ia kakakku.
Aku yakin aku akan menolaknya,
Aku harus punya keberanian untuk jujur. Daripada semuanya serba terlambat.
Jujur itu sulit, dan keberanian itu,Aku tak tahu pasti…
Aku shock, tepatnya sangat shock. Amarahku sekarang terasa berubah menjadi penyesalan. Mengapa aku tega sekali padanya? Mengapa  aku harus marah pada adik yang sangat sayang padaku? Bukankah dia selalu baik padaku?
Kriiinnggg….Suara telpon berbunyi.
“halo sayang, ini mama …Cepat kemari… Adikmu….”Kata mama tesendat sendat. Sepertinya sedang menahan tangis.
Kututup telpon itu, Benarkah yang terjadi ini? Tanpa basa basi lagi aku pergi ke Rumah sakit. Sesampainya disana, aku melihat mama sedang menangis di depan ruang UGD.
“Ma, apa yang terjadi? Dimana Marsha sekarang?”
Mama menghela nafas, “Adikmu tertabrak tadi…”
Seorang pria berbaju putih keluar dari ruangan itu, memandangku dan Mama,”Sebenarnya tak ada cidera yang berarti, namun cidera dalam tubuh  sangat berat. Kita sekarang hanya bisa berdoa agar dia bisa keluar dari koma.”
Tiba tiba seorang perawat memanggil dokter kedalam. Keadaan Marsha memburuk. Kulihat perawat keluar masuk ruang itu dengan wajah panik.Aku hanya bisa menunduk, takut akan terjadi hal buruk.
Satu jam berlalu.Dokter itu keluar. Dengan wajah penyesalan dan keringat yang bercucuran.”Maaf, Kami sudah berusaha sebaik mungkin, namun…”
Seketika itu aku masuk kedalam ruang itu.Kulihat beberapa perawat mulai mencopoti alat bantu hidup yang terpasang ditubuh Marsha. Kuraih tubuh Marsha. Kukoyak tubuhnya kosongnya takpercaya.
  Seandainya saja aku tak berburuk sangka padamu, seandandainya aku tahu semuanya sejak awal, seandainya segalanya tak terjadi, Mungkin tak seperti ini jadinya.
Maafkan aku, Marsha…


Tuh kan, alay banget ya? 
Sekali lagi peringatan: Jauhi menulis cerita gaya sinetron. Selain tak menarik, sekedar omong kosong belaka, pasaran, tak bakal jadi duit. hehehe
Kita kan generasi muda, kreatif dikit dong!  

Cerpen alay: Buang!

Dari tadi saya melakukan hal gak berguna, di depan laptop tanpa melakukan apapun. Waktu saya mau cari file tugas, saya tiba-tiba ketemu sama folder berisi cerpen saya yang aduhai keren sekali   norak abis.
Dari sekitar 12 naskah yang saya temukan, saya menemukan banyak cerpen saya yang alay. Alay dalam kriteria saya adalah:
Pakai tulisan khan untuk menulis kata kan (lu pikir sarukh khan ape ye?)
Pakai tulisan nich untuh menulis nih
 Alur tak jelas, penokohan semu


Dan cerpen teralay versiku adalah cerpen yang membuat tokoh utama mati. Emangnya hidup itu gampang ya? sampai tega mematikan orang yang awalnya sehat terus mati tanpa memikirkan nilai logisnya. Tau nggak sih kalau cerpen yang gitu: sok bikin terharu! 


Setelah dilakukan berbagai macam penjurian, akhirnya saya memilih. Cerpen teralay versi saya adalah cerpen saya yang judulnya My Dear Sister


Kalau ada orang yang bersedia mual tujuh hari tujuh malem, silakah baca cerpen saya yang satu ini.

Aku, SNSD, dan Comeback stage

Secara resmi SNSD mengumumkan bahwa dirinya akan melakukan comeback stage september ini bersama album ke tiganya yang bakal dirilis. 
Mengikuti SNSD yang mau comeback stage, saya ikutan comeback alias mau ngurusin blog ini lagi. Kasian blog ini udah lama mati suri.

Jadi...
Posting apaan ya?


 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger