Pages

Rabu, 24 Oktober 2012

Pengejar Kata yang Sangat Sensitif itu Mungkin Lupa

Ada satu sifat berupa kata, tingkat iritasinya bila diperdengarkan untuk saat ini (menurut saya) hampir mendekati sensitifitas Indonesia terhadap isu SARA. Kata ini sering terjadi pada orang sekitar kita. Mungkin juga kita termasuk pengejarnya. Ciri-ciri pengejarnya adalah pengejar biasanya memperlakukan kata itu sebagai tujuan, namun hanya sebagai hadiah tambahan  yang datang sendiri dari perilakunya. Pengejar biasanya memiliki ambisi yang begitu semerbak di antara yang lain.
Tergiurnya dengan pengakuan sosial setinggi-tingginya merupakan penyebab utama diinginkan satu kata ini. Dengan kata ini, dijamin pemiliknya memiliki kekontrasan yang absolut antara ada dan tiadanya. Segala tindak-tanduk pemilik kata ini akan terekam baik di antara orang lain. Tentu saja, semakin banyak yang mengingat semakin tebal kata ini dimiliki
Para pengejar kata  ini biasanya lupa: semakin di atas, semakin angin bertiup kencang. Akhirnya dengan segala hal yang bisa menutup angin itu;baik buruk atau baik dilakukan saja. Dan kapan hal ini berakhir? tiada yang tahu pasti.

Apakah kau tahu apa kata yang aku maksud? Bila kau tahu, jaga kata itu baik-baik, jangan kau pamerkan pada siapapun. Anggap ini rahasiaku yang kubagi kepadamu.

(dari sebuah renungan bersama Bagus dan Intan di Kehidupan Senja. Lagi-lagi ia mengajariku kehidupan)

Selasa, 23 Oktober 2012

Dan Pandangan Anak SMA tentang Mahasiswa adalah...

Blok satu telah usai, blok dua sekarang masuk di minggu ke dua. Blok dua kali ini daur hidup: termasuk didalamnya embriology yang tidak lain tidak bukan adalah bab yang sejak dulu aku amini sebagai blok paling mantabb waktu sma (meski di sma cuman ketemu sekilas aja)
Eh sebenernya kita bicarain ini gak sih?
Tenang aja kok, kali ini aku ingin bercerita tentang anak SMA. Jadi,ketika belajar embriogenesis di laptop, tiba-tiba pengen group walking (di facebook) tentang group anak SMA yang mau ikut snmptn. Dan peristiwa haru biru itu terjadi: memutar memori beberapa bulan silam pas masih jadi anak SMA.
Waktu SMA dulu, apalagi pas bulan awal kelas 12, pasti masih egosentris. Kuliah harus di PTN nomer satu lah, jurusan harus yang menunjukkan intelektual pemuda sebenar-benarnya lah. Pokoknya yang dicari adalah harga diri dan status sosial setinggi-tingginya.
Dan ketika ego itu masih menyebar kesegala arah muncul pertanyaan: Bagaimana sih sebenernya mahasiswa itu?
Dan tak perlu waktu lama untuk merenungkan jawaban pertanyaan itu. Sekitar beberapa minggu setelahnya, di antara jadwal kelas 12 yang terpadatkan, masih ada kesempatan buat melihat bagaimana mahasiswa sesungguhnya ketika aku mengikuti lokalatih esai Kekerasan, Perdamaian, Keindonesiaan di Depok 26-29 Januari 2012 (kalau nggak salah sekitar 88 hari menuju UAN) di sini aku bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, baik PTN maupun PTS
Salah satu peserta mahasiswa, kalau nggak salah Mbak Mutiani (Univ Lambung Mangkurat- Banjarmasin) berbisik padaku," Acara kayak gini penting banget buat anak SMA, biar tahu gambaran umum kehidupan anak kuliahan."
Ternyata bener, ketika materi, anak SMA yang terbiasa mendengar materi guru selalu mencatat sedangkan mahasiswa tak cukup itu saja, selalu memberikan  tanggapan, baik pertanyaan dan penyataan di akhir sesi. Dan tidak cukup itu saja, setelah sesi materi habis, pasti selalu dilanjutkan diskusi bebas bersama sepuasnya (kalau nggak salah sampai jam 1 pagi) Paling nggak buat anak SMA, bisa buat pengalaman dengerin bagaimana berdiskusi ala mahasiswa itu.
Foto bareng peserta pelajar, mahasiswa, panitia dan pemateri
Secara sederhana dapat disimpulkan: Tak peduli mahasiswa PTN atau PTS, jurusan apapun yang terpenting adalah bagaimana pribadi itu sendiri. Kebebasan berpikir dan mengungkapkan (juga mempertahankan) pemikirirannya sendiri, Mengembangkan pribadi sebagai tonggak perkembangan kemajuan bangsa., dan tentunya kembali ke tugas awal semua siswa: belajar, meski pengabdiaan masyarakat dan bangsa juga suatu yang urgensi mahasiswa.
Sedikit tambahan yang perlu ditekankan di sini: Cintai almamatermu!

Dan saya, Kardiana Izza Ell Milla, mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Jember semester satu blok dua akan kembali memasuki alam Daur Hidup secara adult learning dan kembali menggali hubungan intens dengan langman edisi 10. Terima kasih



 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger