Pages

Selasa, 05 Agustus 2014

Hal yang Perlu dilakukan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran

           Menjadi mahasiswa tentu suatu hal yang membanggakan sekaligus membingungkan, khususnya apabila diterima sebagai calon mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran (FK). Segala atmosfer segera berubah, tentu harus ada adaptasi yang tepat bukan? Nah, karena itu kali ini saya akan merangkum beberapa hal yang perlu dilakukan mahasiswa baru FK selama beberapa beberapa hari/minggu/bulan sebelum memulai perkuliahan
1. Ikuti Alur yang ada
Ada tes? Daftar ulang berjam-jam? Ospek universitas/fakultas/jurusan/prodi? Ya, mau tak mau tentu kamu harus melewati semua itu. Tentu saja kondisi tubuh harus fit hingga semua alur terpenuhi. Ingat, semua hal pasti ada hikmahnya
2. Penampilan
Setelah 12 tahun sekolah pakai seragam tentu membuat keinginan mahasiswa baru (terutama cewek) untuk membeli pakaian yang tepat untuk kuliah kelak semakin menggebu-gebu. Mikir penampilan itu normal, terutama yang masih masa pubertas akhir semacam itu. Pilih pakaian yang normal dan santun. Di semua FK dilarang memakai jeans dan semua pakaian yang berbahan jeans, dilarang memakai sandal jepit, dan mewajibkan mahasiswi memakai rok.
Kemeja dan rok, tapi ini contoh yang sangat tidak benar ._.

Berbagai praktikum juga menuntut mahasiswa dilarang memiliki kuku yang panjang dan memakai cat kuku. Bagi pecinta nail art, nikmati dulu memakai cat kuku sebelum menginjakkan kaki di FK

3. Belajar Ramah
Sebagai calon dokter yang baik, kita tentu dituntut untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Nah, karena itu kita perlu intropeksi: sudahkan kita peka terhadap lingkungan sekitar? sebagian anak menghabiskan waktu yang lama untuk belajar menghadapi tes masuk FK dan secara tidak sadar telah meningkatkan kadar anti sosialnya. Selagi ada waktu yuk perbaiki diri dimulai dengan cara yang paling mudah yaitu belajar untuk menyapa semua orang yang kita kenal dan tersenyum ketika berpapasan dengan orang lain. Usahakan bisa memulai percakapan dengan orang lain, ini penting lho karena kebanyakan blok pertama di FK mentikberatkan masalah Ilmu Kesehatan Masyarakat dan ada skills lab tentang anamnesis
senyum yang menyembuhkan...


4. Banyak Membaca
Ketakutan terbesar mahasiswa baru adalah melihat teman yang lain udah punya ilmu tentang jurusannya, sedang ia masih nggak tahu apa-apa. Apalagi kalau maba yang lain sudah pernah mengikuti olimpiade kedokteran ketika SMA semacam Sinaps FK UJ. Buat kamu yang belum terbiasa membaca buku kedokteran, jangan terlalu memaksakan diri membaca buku kedokteran. Cukup mulai dengan membaca dan memahami berbagai istilah-istilah kedokteran yang kebanyakan dari bahasa latin.

5. Beli Buku
Menjadi maba FK jangan serta-merta membuat gelap mata untuk memborong semua buku di rak kedokteran toko buku. Hampir semua FK menetapkan sistem blok sehingga kebanyakan buku selain biomedis (Anatomi, Fisiologi, Histologi, Biokimia, Parasitologi, Mikrobiologi dan lainnya) hanya digunakan dalam 6 minggu. Boleh saja membeli semua buku karena semua buku tentu memiliki manfaat ilmu, tapi akan lebih baik jika menghemat pengeluaran dengan membeli buku sesuai waktunya. Kedokteran merupakan ilmu yang berkembang, bisa jadi dalam 1 tahun edisi buku sudah direvisi kembali.

6. Kepo di media sosial
Saat ini berbagai info telah tersedia di media sosial, tak sedikit yang berhubungan dengan dunia kedokteran dan FK. Bagi kamu yang hobi kepo, daripada kepo tanpa ada guna lebih baik kepo medsos akun-akun yang berhubungan dengan dunia kedokteran dan FK yang bakal menambah wawasan tentang dunia kedokteran dan FK. Hampir seluruh BEM/LEM/Senat FK memiliki akun di sosmed. Contohnya saja BEM FK UJ yang sering berkicau di @BEMFKUJ.
Masih haus info? Nah, kepoin juga @Pers_ISMKI yang merupakan Badan Pers Nasional dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteraan Indonesia (BPN ISMKI). Sesuai dengan namanya, lewat BPN ini kita bisa mengetahui berita dari FK se-indonesia secara mudah hanya dengan sekali klik di sini.

                Menjadi dokter yang hebat dimulai dari menjadi mahasiswa kedokteran yang menghargai diri sendiri. Yuk mulai membenahi diri, setidaknya dengan cara sederhana itulah kita bisa meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia di kemudian hari. (krd)

Senin, 04 Agustus 2014

Gadis Wajah-wajah itu

“Bagaimana cewek ini, cantik tidak?”
“Siapa tuh?”
“Udah jawab aja, cantik apa nggak?”
Lagi-lagi gadis dengan wajah-wajah itu. Muka bulat sempurna dengan kacamata frame penuh, kulit sawo matang, bibir tipis dan hidung yang tak bisa disebut mancung. Selalu seperti itu. Tak sadarkah ia bahwa pertanyaan dan gerak-geriknya ketika menunjukkan foto seorang gadis itu terlalu retorika dihadapanku?
“Hei, bagaimana?”
“Ca..cantik kok!”
“Sudah kuduga. Memang dia cantik.”
“Eh, enggak cantik ding.”
“Ah kamu iri aja. Kalo kata kakak perempuanku cewek cantik emang banyak yang iri. Bagaimana juga aku kadung naksir dia”
Sore ini, kafe ini. Aku kembali merasakan apa yang disebut iri pada gadis wajah-wajah itu. Bukan karena menurutku ia cantik, namun karena kamu yang menyebut ia cantik. Cukup kamu.  



Namaku Kardiana

Namaku Kardiana. Nama panggilku Icha walau Icha di kelas tak hanya aku. Aku mengandalkan kemampuan telingaku untuk memilah dan memilih mana orang yang memanggilku atau memanggil Icha yang lain. Walau kadang insting manusia sepertiku salah.
Namaku Kardiana. Dulu aku selalu menulis di formulir pendaftaran suatu kegiatan bahwa hobiku adalah menulis. Namun sekarang kebanyakan waktu luangku aku habiskan untuk melamun dan menonton smartphone yang tidak bisa menjamin kita pintar ketika melihatnya.
Namaku Kardiana. Hidupku penuh teori. Tak heran jika banyak pikiran di angan-angan yang tak kunjung jadi kenyataan. Tak heran juga aku lulus blok tapi tetap tak tahu apa-apa sebab aku hanya mengetahui teori saja.
Namaku Kardiana. Tak pernah sekalipun dihidupku aku tak memiliki saingan. Bahkan di tempat yang baikpun, aku selalu mencari salah satu orang yang kurang aku senangi untuk kujadikan obyek saingan yang kubenci

Namaku Kardiana. Kau lihat sediri hidupku penuh hal negatif yang aku ciptakan dari atmosferku sendiri. Setidaknya aku ingin berubah, dan itu bukan sekedar teori yang sudah lalu-lalu
 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger