Pages

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pribadi Berkaca : STAGNAN!

Saya tak mencari eksistensi diri. Hanya saja saya ingin meng(ada)kan diri saya sendiri, untuk berpijak dan berpandang pada dimensi saya sendiri.

Hidup itu rumit, begitu yang dikata oleh orang-orang diluar jendela kelopak saya. Saya tak berkata demikian.
Sejak malam 28 Oktober yang lalu saya terlambat sadar, bahwa saya sejatinya adalah manusia plegmatis. Saya lebih memilih untuk duduk dalam trap yang sama, dalam konteks ini saya bisa disebut sebagai manusia stagnan.

Banyak orang berpikir stagnan bukanlah pilihan, saya mengamininya. Namun seorang disiplin ilmu menyadarkan bahwa sebenarnya stagnan adalah pilihan ketiga, sejajar dengan maju dan mundur.Ada hak untuk memilih diantaranya

Saya dalam fase dilematik untuk menentukan pilihan

Hidup stagnan berarti memilih hidup tanpa konflik. Mungkin sebagian orang mengatakan konflik itu menjengkelkan, namun disisi lain konfliklah yang menggendong diri untuk menaiki trap selanjutnya. Mereka tak stagnan!
Tanpa konflik hidup menjadi hambar, seperti tulisan fiksi saya yang tak bakal beredar saking flat-nya. Berujung pada pemusnahan dengan setombol delete. Seperti itulah deskripsi ringan tetang stagnan. Ia hanya berakhir dengan pemusnahan 

Sampai saya masih terduduk dalam stagnan  
29102011

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger