Pages

Kamis, 27 Maret 2014

Suatu Angan di Tempat yang Salah

Hai sayangku yang manis,
Kali ini saya mengakui kiranya saya salah memilih tempat untuk menyinggahkan angan, padahal kau tahu saya terlanjur telah menarik angan saya yang sebelumnya saya titipkan pada langit malam berkabut hingga malam ini saya merasa apa yang biasa mereka sebut kalut.
Malam ini perasaan terus membuncah, antara datang dan pergi antara pagi dan malam antara pilihan dan keputusan. Tak penting lagi bagaimana anganku yang terlanjur terpajang di ruang dindingmu yang sangat dingin. Aku terlanjur ingin kembali menjadi individu yang tak terikat oleh apapun dan siapapun. Slogan-sloganmu yang manis itu kini terdengar seperti suara caleg murahan menjelang bulan lima itu membuang segala simbol manusia sebagai makhluk sosial yang mendoktrin sejak baju putih merah. Aku ingin bebas
Ingatlah walau kau mungkin sudah melupakanku diam-diam aku masih mengingat meski baru sekarang aku menyadari: kau tempat yang salah

Rabu, 12 Maret 2014

Spekulasi Tentang Mimpi

Banyak orang berspekulasi penyebab adanya mimpi buruk. Pertama karena pas tidur kamu hipoksia jadi biar nggak terus-terusan hipoksia jadi tubuh punya kompensasi berupa mimpi buruk biar kamu cepet bangun. Sedang spekulasi lain mengatakan kalo mimpi buruk itu didatangkan supaya kamu bisa tahu kalau bentar lagi dapat rejeki. Ini benar-benar aneh.
Pagi tadi saya mimpi buruk. Penyebabnya mungkin karena saya salah jam tidur, biasa mulai tidur jam 12 kemarin malam jadi jam 7, sehabis isya saya langsung tidur. setelah terbangun jam 12 malam, saya kembali tidur dan mimpi buruk benar-benar terjadi.
Saya tak bakal bercerita panjang lebar tentang mimpi itu, yang jelas saya merasa mimpi itu terjadi dalam beberapa hari, padahal ketika saya terbangun ternyata saya baru tertidur 1 jam. tapi mimpi itu benar-benar menguras emosi sampai-sampai saya masih menangis ketika terbangun. Entah karena saya ketakutan atau karena saya bahagia karena semua itu ternyata bukan kehidupan nyata.
Dari situlah saya mendapat spekulasi baru tentang mimpi buruk: mimpi itu datang buat memperingatkan. Mimpi itu membikin saya sadar hal yang paling saya takutkan itu bakal datang, cepat atau lambat, siap atau tidak

Kata Orang Wanita Tidak Kritis

      Wanita diciptakan untuk laki-laki, dan atas kemauan laki-laki. Kemudian wanita menjadi pelengkap, ya seperti telor goreng dalam mie instan. Boleh satu atau lebih.
      Wanita lebih sering jadi obyek pembicaraan, jadi tema berbagai hal: mulai dari gambar belakang truk buntut dengan tulisan kutunggu jandamu hingga jadi alasan beberapa LSM yang mengaku memperjuangkan hak wanita
      Ya, wanita selalu menarik.
      Saya beruntung menjadi wanita di abad ini, bukan abad di mana kartini yang terkenal lewat surat-suratnya itu terpenjara dalam adatnya. Wanita abad sekarang dianggap jauh lebih mengenal tulisan, pikiran, dan kenal ilmu.
      Dan hari ini saya bertemu lagi orang yang meremehkan kami, wanita. Hal yang baru saya dapat setelah 4 tahun masuk dalam dunia ini. Selama ini saya banyak bekerja sama dengan wanita untuk menulis buku antologi (hampir tiga dari lima jumlah buku saya). Saya mengikuti lomba dan kebanyakan wanita yang mengalahkan saya. Tapi perkataan yang saya dengar barusan, bahwa laki-laki akan lebih kritis dibanding wanita: apakah benar semua orang berfikiran demikian?
      Saya tak akan membicarakan mengapa laki-laki yang punya hak menjatuhkan talak pada wanita karena semua sudah memiliki kodrat. Saya tak tahu apakah wanita mendengar dan berbicara menggunakan hati itu juga merupakan kodrat, yang jelas bukan karena semua alasan di atas menjadikan alasan wanita bakal hanya punya pena yang tumpul untuk menulis.
      Kalau boleh jujur, meski kadang saya memang sering underestimate kemampuan saya (sebagai wanita) tapi kali ini saya geram pada orang yang berkata bahwa wanita itu tak lebih kritis dari lelaki. Kemana perginya penulis wanita hebat yang saya kagumi? Berbicara wanita tidak kritis memang fit untuk keadaan saya saat ini tapi untuk penulis wanita yang lain?
       Tahun 2014 dan spekulasi tentang gender terus berlanjut. Berkembanglah terus wanita, kisahkan apa saja yang ada di kepala kalian. Walau sampai nanti kita akan jadi pelengkap, perhiasan atau obyek lain tanpa pernah menjadi subyek.

Rabu, 05 Maret 2014

Mungkinkah Dia itu Aku?

"Sejak kapan kamu jadi suka dia?"
"Sejak beberapa hari yang lalu. Di festival itu. Mungkin beberapa jam di sana membuat aku sadar kalau dia spesial."
"Hanya itu?"
"Sayang sekali kamu menolak ikut ajakanku sih, ini tak bisa diungkapkan hanya lewat sebuah obrolan."

Lalu kau pergi. Bersamanya. Walau tangan kalian tak bergenggaman layaknya film romantis tai mata kalian saling berpaut memuja atmosfer cinta yang kalian ciptakan sendiri. Tanpa aku yang telah keluar dari cerita kita.
Kalau saja aku tak menolak ajakanmu, mungkinkah dia itu aku?

Live The Life You Have Imagined

Kali ini saya tergila-gila pada satu quote di kalender yang nempel secara sengaja di dinding kamar saya: Live the life you have imagined. Sangat simpel, tapi kalau dinikmati secara seksama dan diayati dalam kehidupan saya selama ini yang cuman pulang pergi kampus yang jaraknya satu kilo dari kosan pake motor segala membikin satu rumusan masalah bagi saya sendiri: Apakah benar kehidupan ini yang emang dimaui?
Karena inilah bulan februari kemaren saya bikin tulisan di atas kertas gambar dari adek asuh yang udah setengah tahun ngumpet di meja belajar
ceritanya kayak gini...
Alasan list no 1 karena saya sudah lama nggak nulis cerpen (terakhir pas semester 2, itu pun cuman ngedit cerpen lawas buat ditaruh majalah kampusnya temen) dan pas jalan-jalan ke toko buku temen belajar nulis dulu udah pada punya novel solo dan udah terbaring manis di meja dan rak toko buku
lis no 2 karena akhir-akhir ini bikin poster buat desa binaan terus, jadi penasaran kalo bikin bukan karena tugas
list no 3 karena pengen main satu instrument musik yang unik. Karena yang unik itu kok ya mahal, akhirnya kepilih harmonika paling nggak kalo baru harganya nggak menguras kantong. 
eke diatonis 10 h looh
Setelah mencoba tatatitut lagunya John Denver-Country Road hingga penghuni kos yang lain merinding ketakutan karena saya sering memainkannya di malam hari, akhirnya saya menunaikan juga list no 3. Alhamdulillah.
If your dreams don't scare you, they aren't big enough: list untuk bulan maret telah menanti.



 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger