Pages

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pribadi Berkaca : STAGNAN!

Saya tak mencari eksistensi diri. Hanya saja saya ingin meng(ada)kan diri saya sendiri, untuk berpijak dan berpandang pada dimensi saya sendiri.

Hidup itu rumit, begitu yang dikata oleh orang-orang diluar jendela kelopak saya. Saya tak berkata demikian.
Sejak malam 28 Oktober yang lalu saya terlambat sadar, bahwa saya sejatinya adalah manusia plegmatis. Saya lebih memilih untuk duduk dalam trap yang sama, dalam konteks ini saya bisa disebut sebagai manusia stagnan.

Banyak orang berpikir stagnan bukanlah pilihan, saya mengamininya. Namun seorang disiplin ilmu menyadarkan bahwa sebenarnya stagnan adalah pilihan ketiga, sejajar dengan maju dan mundur.Ada hak untuk memilih diantaranya

Saya dalam fase dilematik untuk menentukan pilihan

Hidup stagnan berarti memilih hidup tanpa konflik. Mungkin sebagian orang mengatakan konflik itu menjengkelkan, namun disisi lain konfliklah yang menggendong diri untuk menaiki trap selanjutnya. Mereka tak stagnan!
Tanpa konflik hidup menjadi hambar, seperti tulisan fiksi saya yang tak bakal beredar saking flat-nya. Berujung pada pemusnahan dengan setombol delete. Seperti itulah deskripsi ringan tetang stagnan. Ia hanya berakhir dengan pemusnahan 

Sampai saya masih terduduk dalam stagnan  
29102011

Sabtu, 01 Oktober 2011

Antologi Tema Remaja Pertama

Assalamualaikum
Well, di note ini saya ingin sedikit berpromosi  tentang buku antologi cerpen  yang dikelola oleh KCCI (Kumpulan Cerpen Cerbung Indie). Cerpen di antologi ini telah memenangkan lomba even ababil yang di
 selenggarakan oleh  KCCI. 
Sinopsis cerpen "Segaris Tangan"Kardiana Izza Ell Milla

         Rizal kini sibuk dengan kerjaan barunya; ngecengin cewek cantik imporan. Karena itulah teman-temannya juga ikutan sibuk binggung gara-gara Nayla yang rame jadi bengong bagai burung kehilangan sayap. Mereka  takut hal nekat akan dilakukan Nayla. Tadi saja, ketika jam pelajaran kosong, Nayla memandangi lapangan lewat balkon depan kelasnya. Setelah lama melihat kebawah, Nayla mengambil kursi dari kelas kemudian menaikinya dan kembali menghadap bawah
         Tanpa babibu lagi, Geng Padat Karya yang tahu Nayla lagi bete, langsung binggung nurunin Nayla, takut Nayla berbuat macem-macem. Setelah diturunin Nayla  ngaku penyebab dirinya nekat, “Aku nyariin uang koin lima ratus perak yang barusan jatuh, kok gak ada ya? padahal buat ongkos pulang nanti.”
         Kini giliran Geng Padat Karya yang jadi keki. Nayla sendiri melanjutkan pencarian dan lamunannya.  

          Itulah penggalan cerpenku yang (alhamdulillah) berhasil masuk menjadi kontributor di antologi ini. Cerpen ini mengkisahkan gadis SMA bergaya nyentrik khas ababil bernama Nayla. Berkat gengsinya yang begitu tinggi, ia berhasil meluncurkan strategi garis tangan untuk mengungkap perasaan Rizal kepadanya. Namun justru strategi itulah yang membuat Nayla kelabakan. Mulai dari adu tawar-menawar dengan sopir taksi sampai ketemu cewek imporan yang membuat strategi dan harapannya hancur total.
         Bagai Syahrini ditinggal Anang, Nayla yang justru makin sendiri semakin merana. Akankah sesal itu turut hadir dalam strategi yang terlanjur merayap?
 --------------
Feel curious! Well, just wait, buy, and u`ll find out! 
“Penggalan Cerpen tersebut hanyalah salahsatu dari 26 cerpen yang ada dalam buku Antologi Cerpen Ababil. Masih ada 25 cerita lain yang tak kalah menarik. Salah satunya dari Creator UNSA, “Dang Aji Sidik”. 20 cerpen diambil dari lomba ABABIL yang dilakukan oleh KCCI. Padahal naskah yang masuk berkisar 89 naskah. Masih ragukah dengan kemampuan mereka?”



SEGERA TERBIT
Kumcer Ababil by KCCI(secepatnya)

PS: Cerpenku yang ada di antologi ini adalah cerpen remaja genre cinta pertamaku lho!
 

(c)2009 Biskuit Kaleng. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger